Katakepo.blogspot.com - JAKARTA
- Popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
sebagai salah satu kandidat Calon Presiden dalam Pilpres 2014 mendatang
terus meningkat. Terkait hal tersebut Pakar Psikologi Politik UI Hamdi
Muluk memperkirakan PDI Perjuangan tidak akan melawan keinginan
masyarakat dalam konteks calon presiden yang akan diusung partai
berlambang banteng tersebut.
"Kayaknya tidak mungkin PDIP melawan kehendak publik. Kecil kemungkinannya," ujar Hamdi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurut Hamdi, jika PDIP sampai mengambil kebijakan yang bertentangan
dengan keinginan masyarakat akan terjadi politik alienation yang justru
berpotensi menimbulkan kemarahan warga dan justru merugikan PDIP.
"Itu bahaya karena jika keinginan elit dengan rakyat terlalu jauh,
maka massa akan marah. Nah kalau yang marah 40 persen, kalau kata
survei, yang memilih Jokowi, apa gak kualat PDIP," tuturnya.
Namun Hamdi yakin PDIP hanya tengah mencari momen yang tepat untuk
memutuskan secara resmi mencalonkan Jokowi sebagai Capres mereka.
"Saya agak yakin (PDIP akan calonkan Jokowi), dan bodoh sekali jika
PDIP sudah melihat tingkat prevelensi begitu tinggi tapi justru memasang
orang lain. Gak mungkinlah," tukasnya.
Ia menyebut ada beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan partai
yang menyatakan dirinya sebagai partai wong cilik itu untuk menunda
pengumuman pencapresan Jokowi.
"Pertimbangan pertama tentu etika politik, tapi seperti saya katakan
kita sebenarnya bisa melihat kualitas seseorang dari kinerjanya selama
waktu tertentu, jadi tidak perlu Jokowi membuktikan selama 5 tahun,"
jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, Jokowi juga bisa melakukan hal yang ia terapkan
saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat itu Jokowi meminta maaf dan izin
dari masyarakat Solo untuk menunaikan tugas yang lebih besar di
Jakarta.
Hamdi melanjutkan, alasan kedua kemungkinan adalah PDIP masih
menunggu kepastian perolehan suaranya untuk pemilu legislatif. Karena
jika mereka dapat meraih perolehan suara lebih dari 20 persen maka akan
lebih mudah bagi PDIP untuk menentukan calon presiden.
Alasan ketiga adalah untuk melindungi Jokowi dari serangan dan
fitnah-fitnah politik yang potensial muncul jika Jokowi resmi diusung
sebagai Capres.
"Jadi jangan sampai nanti Jokowi jadi target serangan politik," katanya.
No comments:
Post a Comment