Katakepo.blogspot.com - Kata-kata yang terucap dari mulut manajer menjadi beban bagi orang-orang
yang dipimpinnya, dan kata-kata yang salah bisa menghancurkan moral dan
motivasi karyawan.
Berikut adalah 10 frasa paling umum yang sering Anda dengar dari manajer yang buruk — dan mengapa semuanya keliru.
1. “Sudah bagus Anda bisa mendapatkan pekerjaan ini.”
Ini
adalah kata-kata yang paling sering diucapkan manajer buruk yang
benar-benar jahat: “Anda seharusnya bersyukur masih punya pekerjaan di
tengah sulitnya lapangan pekerjaan saat ini. Karena itu, Anda tidak
boleh mengeluh dengan kondisi kerja, betapa pun buruknya.”
Biasanya
manajer yang berbicara seperti ini tidak tahu bagaimana menangani
masalah atau umpan balik staf yang membangun. Jika manajer Anda
mengatakan kalimat semacam itu, anggaplah bahwa Anda sedang berhadapan
dengan orang yang tidak kompeten.
2. “Cari tahu saja sendiri.”
Tentu
saja, ada saat-saat ketika para karyawan harus mampu menemukan solusi
sendiri, namun secara umum, manajer yang mengatakan hal seperti itu
melepaskan tanggung jawab mereka untuk membimbing dan melatih. Bahkan
jika itu adalah pertanyaan sepele yang seharusnya bisa dipecahkan
sendiri oleh karyawan pada umumnya, manajer yang baik akan mengatakannya
dengan lebih jelas, “Ini adalah sesuatu yang saya harapkan bisa Anda
tangani sendiri, gunakan sumber daya X, Y, dan Z.” “Cari tahu saja
sendiri” adalah kata-kata yang malas dan tidak baik.
3. “Ada yang bilang pada saya.”
Manajer
yang baik akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengutip laporan
anonim ketika berbicara kepada karyawannya. Terkadang beberapa manajer
harus memecahkan masalah yang dilaporkan kepadanya dengan percaya diri,
namun ketika hal itu terjadi, manajer yang cakap tidak akan berfokus
pada sang pelapor anonim, melainkan pada perilaku bermasalah yang harus
diselesaikan.
4. “Saya tidak memiliki waktu untuk mengevaluasi kinerja Anda, namun pekerjaanmu cukup bagus.”
Bagian
dari manajemen yang baik adalah memberikan umpan balik yang menyeluruh.
Tidak harus melewati evaluasi kinerja formal, namun “pekerjaanmu cukup
bagus” tidak akan memperbaiki kinerja karyawan. Karyawan berhak
mengetahui apa saja yang mereka lakukan dengan baik, bagaimana mereka
bisa bekerja dengan lebih baik, dan di mana mereka harus menempatkan
fokus pengembangannya.
5. “Itu ide yang buruk.”
Harus
kita akui, tidak semua ide adalah ide yang terbaik. Namun para manajer
yang cakap tahu bahwa Anda tidak akan mendengar ide yang hebat jika para
staf takut dihina dan dijatuhkan ketika melontarkan ide. Ide-ide yang
hebat bersumber dari lingkungan yang aman untuk melontarkan ide, entah
itu baik maupun buruk.
6. “Pakaian tersebut benar-benar menonjolkan bentuk tubuhmu.”
Mengomentari
penampilan fisik karyawan — khususnya tubuh mereka — adalah cara
terbaik untuk membuat orang-orang tidak nyaman (hanya ada sedikit orang
yang ingin bahwa bos mereka menilai daya tarik mereka), serta mengundang
keluhan pelecehan nantinya.
7. “Anda tidak perlu tahu ini untuk apa, lakukan saja apa yang saya perintahkan.”
Tentu
saja, lebih cepat melontarkan perintah tanpa memberikan konteks atau
alasan apa pun. Tapi itu akan membuat Anda memiliki staf atau karyawan
yang tidak pernah berpikir tentang apa yang dibutuhkan dan tidak merasa
terlibat dalam pekerjaan mereka — dan orang-orang terbaik akan pindah ke
sebuah perusahaan tempat mereka diperbolehkan untuk merasa memiliki
pekerjaan mereka.
8. “Apa yang salah dengan Anda?”
Umpan
balik tidak seharusnya bersifat pribadi. Para manajer yang baik tetap
berfokus pada tingkah laku yang harus diubah, misalnya keterampilan
menulis, memperhatikan setiap detail, penilaian, dan sebagainya. Mereka
tidak membuatnya menjadi urusan pribadi dan menyerang intelijen atau
nilai seseorang.
9. “Tugas Anda mematuhi apa yang saya katakan.”
Tentu
saja pernyataan itu benar; Anda harus mengerjakan apa yang
diperintahkan manajer. Namun biasanya, manajer yang buruk mengatakan hal
itu ketika seorang karyawan menolak melakukan pekerjaan di luar
pekerjaan rutin mereka. Sebaliknya, manajer yang baik akan menjelaskan
keadaanya terlebih dahulu jika sebuah pekerjaan perlu diubah atau
diperluas, bukannya mengatakan “Saya mengendalikan apa yang Anda
lakukan.”
10. “Anda lebih andal melakukan pekerjaan ini dibandingkan Bob.”
Menjatuhkan
anggota staf lainnya, bahkan ketika itu seharusnya menjadi pujian bagi
orang lain, mengisyaratkan kepada karyawan yang “dipuji” bahwa mungkin
dialah yang akan Anda jatuhkan suatu hari nanti. Para karyawan ingin
percaya manajer mereka untuk memberikan umpan balik secara pribadi,
tidak melontarkan komentar tak menyenangkan tentang mereka kepada rekan
kerja.
Alison Green menulis blog Ask a Manager yang populer, di
sanalah ia memberikan komendasi tentang karir, mencari pekerjaan, dan
masalah-masalah manajemen.
Ia juga merupakan salah satu penulis
"Managing to Change the World: The Nonprofit Manager's Guide to Getting
Results", dan mantan kepala staf dari organisasi nirlaba yang sukses, di
sana ia menangani manajemen staf, perekrutan, pemecatan, dan
pengembangan karyawan.
No comments:
Post a Comment