Katakepo.blogspot.com - Bank Indonesia (BI) mengakui telah terjadi pertemuan antara bank
sentral dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
terkait rencana pembayaran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, dengan
menggunakan fasilitas sistem pembayaran.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Ahmad
Johansyah mengatakan, pertemuan tersebut baru terjadi satu kali. Oleh
sebab itu, belum ada keputusan mengenai sistem yang akan digunakan untuk
pembayaran BBM bersubsidi.
"Pertemuan dengan BPH Migas baru satu kali terjadi. Jadi belum
diketahui bagaimana rule out (aturan yang akan keluar) seperti apa.
Idenya baru sebatas pada penggunaan kartu dalam transaksi pembelian BBM
bersubsidi. Belum ada pembahasan mengenai penggunaan macam kartu,
seperti debet atau e-money atau apapun juga," kata Difi di Gedung Bank
Indonesia, Jakarta, Kamis (26/9).
Hingga saat ini, BI masih mempelajari skema penggunaan sistem
pembayaran yang akan digunakan pemerintah untuk membatasi penggunaan BBM
bersubsidi. BI juga tengah mengkaji efektivitas penggunaan APMK (Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu) dalam transaksi BBM bersubsidi. Difi
menegaskan bahwa BI mendukung kebijakan pemerintah mengontrol konsumsi
BBM bersubsidi ini.
"Harus ada solusi efektif mengenai penggunaan kartu. Selaku otoritas
APMK, kami terus menjaga interoperabilitas atau penggunaan satu kartu
untuk apapun aktivitas masyarakat. Dari dulu kami ingin memasyarakatkan
interoperabilitas," ujar Difi.
Saat ini, BI sedang mengupayakan interoperabilitas, artinya satu
kartu dapat digunakan untuk berbagai keperluan. BI berharap, apabila
pemerintah jadi menggunakan APMK sebagai salah satu alat pantau
penggunaan BBM bersubsidi, langkah tersebut tidak bertentangan dengan
upaya BI mendorong interoperabilitas.
"Yang jelas harus ada solusi untuk memenuhi sasaran penggunaan BBM bersubsidi," tutup Difi.
Seperti diketahui, pemerintah bermaksud memberlakukan skema pembelian
BBM bersubsidi dengan kartu debit untuk mencatat tingkat konsumsi
masyarakat. Namun, pemerintah belum menjelaskan bagaimana cara
mengendalikan tingkat konsumsi BBM masyarakat ini.
No comments:
Post a Comment