Seperti yang dilansir oleh Mashable (16/9), sebuah survei yang dilakukan oleh Jobvite menyatakan bahwa 40 persen perusahaan mempertimbangkan kandidat untuk diterima kerja berdasarkan akun jejaring sosialnya. Para pemberi kerja biasanya melihat siapa sang pelamar sesungguhnya mulai dari Facebook, Twitter, hingga Google+.
Dari sini, para pemberi kerja kemudian memberikan kriteria apa saja yang mereka cari di jejaring sosial tersebut. Mereka pun menjelaskan ada hal yang bisa menjadi nilai minus bagi pelamar jika membuat beberapa postingan.
Lantas, postingan apa saja yang dianggap terlarang ini? Simak ulasannya di sini:
1. Penggunaan obat-obatan terlarang
Di beberapa negara, penggunaan obat-obatan terlarang dan zat adiktif
tertentu memang tidak dilarang. Namun, hal ini tetap dianggap sebagai
citra negatif di mata pemberi kerja.
Para pemberi kerja sendiri kemudian memberikan nilai sangat buruk bagi mereka yang post tentang penggunaan obat terlarang ini. Tercatat, ada 83 persen pelamar yang melakukan hal ini ditolak lamarannya.
Para pemberi kerja sendiri kemudian memberikan nilai sangat buruk bagi mereka yang post tentang penggunaan obat terlarang ini. Tercatat, ada 83 persen pelamar yang melakukan hal ini ditolak lamarannya.
2. Post atau tweet sifat seksual
Ada baiknya perilaku seksual seseorang hanya diketahui orang tersebut
dan pasangannya saja. Tidak baik jika harus diumbar ke publik dengan
membuat post atau tweet di jejaring sosial.
Para pemberi kerja sendiri tentu saja menganggap hal ini sebagai nilai negatif terhadap kandidat pencari kerja. 71 persen pelamar kerja ditolak akibat membuat post seperti ini di jejaring sosial mereka.
Para pemberi kerja sendiri tentu saja menganggap hal ini sebagai nilai negatif terhadap kandidat pencari kerja. 71 persen pelamar kerja ditolak akibat membuat post seperti ini di jejaring sosial mereka.
3. Post atau tweet sifat seksual
Ada baiknya perilaku seksual seseorang hanya diketahui orang tersebut
dan pasangannya saja. Tidak baik jika harus diumbar ke publik dengan
membuat post atau tweet di jejaring sosial.
Para pemberi kerja sendiri tentu saja menganggap hal ini sebagai nilai negatif terhadap kandidat pencari kerja. 71 persen pelamar kerja ditolak akibat membuat post seperti ini di jejaring sosial mereka.
Para pemberi kerja sendiri tentu saja menganggap hal ini sebagai nilai negatif terhadap kandidat pencari kerja. 71 persen pelamar kerja ditolak akibat membuat post seperti ini di jejaring sosial mereka.
4. Gunakan tata bahasa yang salah
Hal satu ini mungkin bukanlah dosa besar. Namun, nyatanya mereka yang
melakukan kesalahan penulisan dan tata bahasa di akun jejaring
sosialnya masih lebih besar kemungkinannya untuk ditolak lamarannya.
Ada baiknya, Anda memang gunakan bahasa yang baik dan benar, jangan coba gunakan bahasa alay. Jika tidak, maka siap-siap saja Anda masuk dalam 61 persen orang yang ditolak lamarannya akibat gunakan tata bahasa yang salah ini.
Ada baiknya, Anda memang gunakan bahasa yang baik dan benar, jangan coba gunakan bahasa alay. Jika tidak, maka siap-siap saja Anda masuk dalam 61 persen orang yang ditolak lamarannya akibat gunakan tata bahasa yang salah ini.
5. Dekat dengan senjata api
Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, kepemilikan senjata api
memang merupakan hak warga sipil. Namun, hal ini yang sebenarnya bisa
menghalangi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan.
Orang yang memiliki senjata api identik dengan dunia kekerasan. Oleh karenanya, pemberi kerja pun menolak 51 persen pelamar yang memiliki kedekatan dengan senjata api di jejaring sosialnya.
Orang yang memiliki senjata api identik dengan dunia kekerasan. Oleh karenanya, pemberi kerja pun menolak 51 persen pelamar yang memiliki kedekatan dengan senjata api di jejaring sosialnya.
6. Foto tentang konsumsi alkohol
Pengkonsumsi alkohol atau minuman keras dianggap negatif oleh pemberi
kerja. Tak segan lamaran para peminum ini biasanya ditolak lantaran
ditemukan foto pelamar sedang minum-minum di akun jejaring sosialnya.
Tercatat, ada 47 persen pelamar yang tak diterima kerja karena alasan ini. Jadi, kalau ingin dapatkan pekerjaan, memang sebaiknya Anda jauhi saja yang namanya minuman keras.
Tercatat, ada 47 persen pelamar yang tak diterima kerja karena alasan ini. Jadi, kalau ingin dapatkan pekerjaan, memang sebaiknya Anda jauhi saja yang namanya minuman keras.
No comments:
Post a Comment