Katakepo.blogspot.com - Merebaknya kasus pencabulan anak di bawah umur yang terjadi di beberapa
daerah, tak terjadi di Kota Solo. Jika di Wonogiri, Sragen, Klaten,
Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali sering terjadi kasus pelecehan,
pencabulan bahkan perbuatan mesum pelajar di bilik warnet, lain halnya
di kota Bengawan.
Pemerintah Kota setempat bekerjasama dengan
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta telah mengantisipasinya.
Mereka bahkan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan
penyuluhan dan pengarahan kepada siswa.
Kasubag Humas Polresta
Surakarta, AKP Sis Raniwati mengatakan polisi selalu melakukan
penyuluhan dan pengarahan ke sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk
memberikan pemahaman bahwa tidak ada untungnya seorang pelajar melakukan
perbuatan melanggar hukum. Semisal membolos apalagi perkelahian.
"Kegiatan
seperti sangat efektif untuk meredam kenakalan dan keagresifitasan masa
muda para siswa serta kenakalan lain seperti tawuran dan narkoba," ujar
Raniwati ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu (28/9).
Sementara
itu untuk mencegah terjadinya perbuatan mesum di warnet, melalui polisi
masyarakat (polmas) Polresta Surakarta sudah memberikan penyuluhan
kepada pengelola.
Selain Kepolisian, upaya yang sama juga
dilakukan Pemerintah Kota Solo. Melalui Satpol PP, pemerintah setempat
rajin melakukan penyuluhan dan pembinaan ke sekolah-sekolah.
Kepala
Satpol PP Kota Solo Sutarjo mengaku upaya pendekatan ke siswa, dinilai
sangat efektif. Sejak awal tahun lalu pihaknya secara intensif melakukan
kunjungan ke sekolah, baik SMP maupun SMA.
"Kita sering menjadi
inspektur upacara di sekolah-sekolah. Disitulah kesempatan kita untuk
memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya belajar.
Tentang bahaya membolos saat jam pelajaran, dan lain-lain," papar
Sutarjo kepada merdeka.com, Sabtu (28/9).
Selain penyuluhan baik
Polresta dan Satpol PP juga aktif melakukan razia di tempat-tempat
nongkrong. Razia saat jam sekolah tersebut tim menyusuri warnet dan
pusat permainan play station, tempat nongkrong serta terminal. Petugas
akan membawa pelajar yang terbukti membolos atau melakukan pelanggaran
hukum. Siswa yang terjaring razia diamankan di Kantor Satpol PP untuk
didata dan mendapatkan pembinaan.
"Harapannya bisa membuat
pelajar lebih disiplin dan bertanggung jawab. Juga untuk mengurangi
pelajar yang membolos dan melakukan tindakan melanggar hukum," ujarnya.
Upaya
yang dilakukan Pemkot Solo ini tampaknya cukup efektif. Terbukti di.
Solo jarang sekali ditemukan kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
ataupun terhadap anak dIbawah umur.
"Ada beberapa pemerintah
daerah yang sudah datang ke sini. Selain study banding mereka juga
tertarik dan mengikuti cara kita menangani pelajar," pungkas Sutarjo.
No comments:
Post a Comment