Katakepo.blogspot.com - Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama (Yuyu), adik kandung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
ini menuturkan daerahnya memiliki permasalahan dalam memberantas
praktik prostitusi. Untuk mencegah para suami 'main gila' dengan pekerja
seks komersil (PSK), ada perkumpulan istri yang membahas tentang cara
memuaskan suaminya.
"Nama kumpulan ibu-ibu itu, 'kayaknya suami
kita butuh goyangan'. Ibu-ibu ini sampai ada yang mengajari pose-pose
yang digunakan untuk berhubungan seksual. Jadi perempuan ini di kamar
mau bikin kejutan kepada suaminya," ujar Yuyu di kediamannya Belitung
Timur, Minggu (15/9) malam.
Menurut Yuyu, hal ini sebenarnya
hanya sebuah filosofi agar tidak ingin suami 'jajan' di luar. Tetapi,
yang menjadi persoalan adalah kondisi pribadi masing-masing. "Kucing
dikasih ikan ditaruh pintu walaupun busuk dimakan juga. Kalau memang dia
sukanya gitu ya selesai," jelasnya.
Yuyu mengatakan ada beberapa
lokalisasi di kawasan Belitung Timur, seperti di Kecamatan Manggar,
Kelapa Sampit hingga di daerah tempat tinggal orangtuanya, Gantung.
"Manggar ada, Gantung ada, Kelapak Kampit ada," katanya.
Permasalahan
lokalisasi, kata Yuyu, dirinya pernah memerintahkan agar cafe yang
digunakan untuk prostitusi ditutup. Namun para PSK ternyata malah
menggunakan kos-kosan sebagai fasilitas esek-esek. "Jadi ini sebenarnya
kembali lagi, seperti yang saya bilang sederhana. Ibu-ibu tolong layani
suaminya dengan baik ya, jangan pakai carter lagi di rumah," ungkapnya.
Mengantisipasi
praktik esek-esek itu, perlu dilakukan pendidikan moral dan etika
secara dini kepada anak-anak. Sehingga, praktik mesum tidak meningkat.
"Karena apa, di sekolah hanya dididik soal angka, anak-anak agama ujian
dapat sembilan bagus ya, tetapi ada yang tidak menunjukan akhlaknya itu
sembilan," katanya.
Menurut Yuyu, untuk mengubah sikap anak
menjadi lebih baik sangat sederhana salah satunya seperti, salat Jumat
harus mendengarkan tauziah kemudian ditulis dalam sebuah catatan tentang
tema ceramah tersebut. "Kalau anak-anak kita mau berubah, semacam
pendidikan agama, sederhana. Kalau anak ini waktu salat bagi muslim,
salat Jumat dengerin tauziah, kemudian dia tulis tauziahnya temanya hari
itu," jelas Yuyu.
Begitu pula yang non muslim, kalau ingin pergi
beribadah harus ada laporan terlebih dahulu. "Lalu praktek, ayo
anak-anak tunjukin kebaikan pada orang, terutama pada nenek-nenek. Jadi
praktek bukan teorinya," ucapnya.
No comments:
Post a Comment