Katakepo.blogspot.com - Baru-baru ini banyak sekali muncul kasus cabul yang terjadi di bilik
warung internet (warnet). Salah satu contohnya kasus mesum yang terjadi
di Magelang, Jawa Tengah, Senin (23/9). Polisi yang sedianya menggelar
razia pelajar di warnet, ternyata menemukan dua pasangan mahasiswa
sedang asyik mesum di bilik warnet.
Berikutnya kasus indehoy dua
siswa dan siswi SMK di Boyolali, Jawa Tengah, hingga si perempuan hamil.
Keduanya juga mengaku pernah indehoy di dalam bilik warnet sebelum
pacarnya hamil dan melahirkan bayi. Mereka kemudian membunuh bayi dan
menguburkannya.
Sepertinya fenomena mesum di dalam warnet ini
kerap terjadi, terutama di daerah-daerah di Indonesia. Pada 5 Mei 2013
lalu, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
bahkan sampai berencana membuat Peraturan Bupati (Perbup) tentang bilik
warung internet.
Hal itu dilakukan karena tingginya kasus
pencabulan yang terjadi di dalam bilik warnet. Bupati Gunung Kidul
Badingah mengatakan, kasus pencabulan yang mayoritas melibatkan pelajar
sangat memprihatinkan. Terakhir, kasus mesum di warnet terjadi di
wilayah Kecamatan Playen dengan korban anak di bawah umur.
"Kasus
tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja namun
juga menjadi tanggung jawab keluarga, lingkungan dan pemerintah daerah,"
kata Badingah di Gunung Kidul, Jumat (3/5).
Fenomena ini itu
juga terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Anggota Komisi C DPRD setempat,
Eddy Sutrisno menuntut Pemkot Magelang mengatur usaha warung internet
(warnet) serta permainan (game) online. Bahkan DPRD mendesak Pemkot
Magelang segera menyusun Perda yang mengatur kedua usaha tersebut.
"Saya
melihat, selain bilik-bilik warnet di Kota Magelang seperti kamar-kamar
yang tertutup, masih banyak juga warnet-warnet yang tidak memproteksi
situs-situs porno. Situs ini kemudian banyak dibuka pengunjung. Termasuk
pelajar yang dapat mendorong perbuatan mesum di dalam bilik itu," tegas
Eddy.
Hal itu karena Eddy menanggapi kasus tertangkapnya dua
pasang pelajar SMA yang berbuat mesum di bilik warnet oleh Satpol PP.
Kepergoknya dua pelajar yang tengah mesum di bilik warnet itu, menurut
Eddy mengisyaratkan bahwa keberadaan warnet-warnet itu tak hanya
berdampak positif tapi juga dampak negatif.
"Dampak negatif yang
harus segera dieliminir, salah satunya dengan membuat Perda. Perda ini
harus tegas, mengatur dari jam operasi, tata ruang usaha, hingga tegas
mengatur kalau pelajar berseragam sekolah tidak diperkenankan masuk.
Tujuannya semata-mata untuk menyelamatkan generasi muda," pungkasnya.
Nah,
hari ini merdeka.com bakal menurunkan ulasan tentang fenomena mesum di
bilik warnet. Bagaimana fenomena terjadi, dan apa memang benar butuh
aturan bilik warnet? Simak saja beberapa ulasan berikutnya.
No comments:
Post a Comment