Katakepo.blogspot.com - Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng lembaga penelitian asal Jerman,
GIZ, untuk mewujudkan prgram green hotel atau hotel ramah lingkungan
pada 2014.
Dalam pertemuan antara pihak peneliti Giz dengan pemerintah serta
para pelaku perhotelan berbintang di Balai Kota Yogya, Selasa 10
September 2013, program tersebut mengarah utamanya pada pengelolaan
limbah air dari hotel.
Peneliti Franhover yang menjadi rekanan GIZ, Marius Mohr
mengungkapkan selama ini pengelolaan limbah air yang dilakukan pengusaha
perhotelan cenderung konvensional, boros biaya, tidak ramah lingkungan
serta kurang bermanfaat.
Pengelolaan limbah masih mengacu pada sistem aerob, dimana membiarkan
air limbah yang terbuang dapat menjadi sumber pembentukan
mikroorganisme dan menimbulkan potensi gangguan kesehatan. "Perlu ada
pembalikan perspektif dalam pengelolaan limbah air ini, khususnya dengan
sistem anaerob," kata dia.
Mohr mengungkapkan, sistem aerob pada pengelolaan limbah air
perhotelan itu dimungkinkan karena masih mengadopsi pembuangan air
dengan konsep gravitasi. Konsep ini hanya memberikan saluran air untuk
dibuang tanpa mengalami pengolahan dan penyaringan lebih lanjut.
Phak GIZ pun dalam kesempatan itu membawakan konsep pengelolaan
anaerob berbais vacuum system. Konsep ini telah diterapkan di sejumlah
hotel Eropa, termasuk di kawasan resort Langkawi Malaysia dan juga
Turki. Sistem pengolahan vakum yang ditawarkan menggambarkan beberapa
keuntungan, misalnya konstruksi perpipaan pembuangan lebih felskibel
pada ruang sempit, periode konstruksi pendek, hemat biaya, serta
kemungkinan bocor kecil.
"Jika dengan sistem pembuangan gravitasi butuh banyak pos pembuangan,
dengan sistem ini cukup satu pos tersentral lalu diolah pada instalasi
pengolahan," kata dia. Hasil pengeolahan air limbah dengan sistem aerob
ini pun dapat menghasilkan biogas yang bermanfaat untuk bahan bakar, air
toilet, hingga pupuk. Namun air hasil olahan tetap tidak bisa diminum.
Yang menjadi persoalan dalam sistem itu sendiri satu satunya butuh
ruang instalasi lumayan besar secara terpisah untuk pengelolaan limbah.
Sistem ini diprediksi membutuhakn daya energi listrik 25-200 kiloawat
dan energi thermal sekitar 25 kilowat untuk menghasilkan biogas sekitar
220 sampai 330 perkapita pertahun.
Regional Project Director GIZ Ruth Erlbeck sebelumnya mengatakan akan
menggandeng beberapa hotel di Yogyakarta sebagai pilot project program
green hotel ini. Sementara, pihak perhotelan yang diundang pada
pertemuan itu mengatakan masih akan mempelajari dahulu sistem pengolahan
limbah vacuum itu. Kepala Bidang Teknik Hotel Saphir Yogyakarta Dodi
Purwanto kepada Tempo mengatakan, selama ini kebanyakan hotel memang
masih menganut sistem aerob dalam pengolahan limbah.
"Untuk membangun instalasi model ini tentu butuh perombakan dan juga
biaya besar, sehingga kami butuh kanjian lebih dalam agar dapat
menerapkan ini," kata dia.
No comments:
Post a Comment