Katakepo.blogspot.com - Pengusaha Harry Tanoesoedibjo menyatakan perubahan karakter merupakan
salah satu unsur paling penting dalam menentukan kesuksesan seseorang.
Sebab, musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri.
Dia mencontohkan ketika masih sekolah menengah atas, dirinya termasuk
siswa yang gagal. Harry menyatakan, dulu perangainya buruk sekali. Tak
cuma nakal, bos Grup MNC itu juga jarang belajar.
"Saya mau mengaku, saat SMA saya sampai dikeluarkan karena tidak
disiplin. Baru setelah saya drop out, saya berpikir perilaku ini harus
diubah," ujarnya ketika berbagi kisah suksesnya di Seminar "Peran
Wirausaha Memperkuat Daya Saing Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN" di Gedung Magister UGM, Jakarta, Sabtu (14/9).
Untungnya, pria 47 tahun kelahiran Surabaya ini masih dipercaya kedua
orang tuanya. Mereka bersedia mengirimnya kuliah ke luar negeri asal
HT, panggilan akrabnya kini, bersedia belajar serius.
Hary mati-matian mengejar ketertinggalan akibat tak belajar ketika
SMA. Pada pertengahan 1980-an, dia akhirnya mengikuti ujian paket C.
"Jadi saya ikutnya ujian persamaan, ujian khusus buat drop out, tapi
saya belajar terus dan berangkat ke Kanada setelah dapat ijazah
persamaan," kata HT.
Di Kanada, HT belajar bisnis di Carleton University, dan dilanjutkan
ke Ottawa University untuk gelar Master of Business. Pengusaha yang
sekarang bergabung dengan Partai Hanura ini lulus S2 pada 1989, lalu
kembali ke Indonesia.
Dari latar belakang pendidikan itu, Hary mengembangkan bisnis
investasi, sampai akhirnya jadi jaringan media massa terbesar di Asia
Tenggara.
"Di Kanada saya belajar keras, saya lulus dengan predikat cum laude,
dan akhirnya dapat beasiswa. Intinya setelah lulus MBA, saya punya visi,
harus menjadi pemain global," bebernya.
Itu sebabnya, perubahan pola pikir penting bagi setiap wirausahawan.
HT mengatakan, tanpa menaklukkan aspek negatif dari diri sendiri, sulit
bagi seseorang mengubah lingkungannya agar sesuai dengan yang dia mau.
"Jadi praktis musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Kita harus ubah sifat-sifat yang dirasa negatif," tandasnya.
No comments:
Post a Comment