Katakepo.blogspot.com - Berita soal pamer speedometer agaknya semakin mencuat akhir-akhir
ini. Paska kecelakaan yang menimpa Dul - putra seorang musisi Ahmad
Dhani - kali ini justru merebak tren baru berupa pamer speedometer.
Hashtag
'#speedometer' bahkan sudah sangat ramai sebagai media pajang
speedometer ini. Jalan Tol, seperti Tol Jagorawi dan Cipularang yang
semestinya sebagai kawasan bebas hambatan, malah justru rawan
kecelakaan.
Salah satu yang kerap menjadi sorotan adalah Tol Jagorawi dan
Cipularang disangka kerap menjadi sirkuit kebut-kebutan ini. Kondisi
jalan tol yang sebagai 'jalan bebas hambatan' agaknya sangat mendukung
sebagai arena kebut-kebutan dan pamer speedometer.
Tapi, dibalik
santernya berita yang beredar, jasa marga mengaku tidak tahu menahu
mengenai kasus yang sedang terjadi. Bahkan pihak pengelola tol ini
menampik adanya isu tersebut. Menurut mereka, sama sekali tidak ada
kasus seperti ini di kawasan Tol Jagorawi atau pun Cipularang. Apalagi
yang menyangkut anak di bawah umur.
Seperti yang diberitakan detik beberapa waktu lalu, Direktur
Operasional Jasa Marga Hasanuddin menyatakan pendapatnya. Menurutnya
kecelakaan di jalan tol merupakan akibat dari kurangnya konsentrasi
pengemudi, "Cuma kita tahu setiap ada kejadian kecelakaan umumnya karena
kendaraan tidak terkendali akibat kurang konsentrasi dan over speed,"
jelasnya. Artinya, hal ini bukanlah akibat sebuah tren.
Tren ini
memang seringkali dihubungkan dengan kasus Dul yang masih dibawah umur.
Apalagi, hal ini didukung dengan adanya pemberitaan bahwa teman-teman
sekolah Dul juga mengikuti tren pamer speedometer juga. Hingga akhirnya
kecelakaan menimpanya di KM 8+200 Tol Jagorawi.
Dengan demikian, tren baru ini sepertinya patut dievaluasi. Sekaligus
guna mencegah kasus seperti Dul atau kecelakaan yang pernah terjadi
akan terulang kembali di sepanjang jalan tol.
Menurut Kepala Sub
Direktorat Pembinaan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP
Hindarsono, yang dirilis oleh tempo beberapa waktu lalu, memberikan
penjelasan mengenai kasus ini. Beliau memaparkan bahwa pada 2012 saja,
ditemukan sebanyak 18 ribu kasus kebut-kebutan di jalan raya, termasuk
di jalan tol.
Pihak Jasa Marga memang melaporkan tidak menemukan
kasus seperti ini di jalan tol yang mereka awasi. Tapi, melihat fakta
dan tren yang sudah merebak akhir-akhir ini, apalagi kecelakaan yang
menimpa Dul di Tol Jagorawi, sepertinya memang ada suatu hal yang
sebenarnya patut untuk dikaji kembali.
No comments:
Post a Comment