Monday, September 16, 2013

Jokowi: Kita Punya 173 Mal, Sekarang Sudah Distop

Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Banyaknya pusat perbelanjaan modern seperti mal di Jakarta amat disayangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut dia, jumlah pusat perbelanjaan di Jakarta paling banyak dibandingkan kota besar lainnya di dunia.

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi suatu kota tidak hanya didasarkan pada konsumerisme, tetapi juga pada pembangunan sosial dan budaya.

"Kita ini punya 173 mal, paling banyak sedunia. Sekarang sudah saya stop. Harus ada sisi sosial, budaya, dan religi yang dibangun. Tidak ekonomi melulu," ujarnya saat kuliah umum di PTIQ, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013).

Jokowi melanjutkan, pembangunan pusat perbelanjaan memiliki dampak negatif bagi perekonomian suatu kota. Pembangunan merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi, tetapi akibatnya membuat perilaku hedonisme dan konsumerisme.

Jokowi mencontohkan, jika berbelanja di mal, kurang ada ruang interaksi antara penjual dan pembeli. Jika ada, suasananya pun berbeda dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional.

Oleh sebab itu, Jokowi merencanakan membangun pasar tradisional dengan sedikit sentuhan modern tanpa mengurangi esensi pasar tradisional. "Kalau di pasar, kan ada tawar-menawar. Ada silaturahim di situ. Itu budaya kita. Jangan semuanya diberikan ke yang besar (mal), lalu yang kecil-kecil (pasar tradisional) dikasih apa?" ujar dia.

Atas dasar itulah program penataan pasar tradisional menjadi salah satu program unggulannya. Beberapa pasar yang telah ditata adalah Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu, dan Pasar Jatinegara, meski pasar tersebut masih dalam proses penataan. Adapun pasar yang akan ditata ialah Pasar Manggis, Pasar Pesanggrahan, Pasar Kampung Duri, Pasar Kebon Bawang, dan Pasar Nangka.

No comments:

Post a Comment