Katakepo.blogspot.com - Selain perlu memeriksakan kadar gula darahnya secara teratur,
penyandang diabetes melitus (DM) juga perlu memeriksakan kadar
kolesterolnya. Pasalnya, DM dapat mengubah karakteristik kolesterol
sehingga penyandangnya lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular.
Kolesterol diketahui merupakan salah satu faktor risiko penyakit
kardiovaskular, khususnya kolesterol "jahat" yang dikenal dengan istilah
low density lipoprotein (LDL). Kolesterol "jahat" akan membuat
plak di pembuluh darah yang lama-lama akan menyumbat aliran darah yang
membuat pembuluh darah rentan pecah.
Risiko penyakit kardiovaskular bisa ditekan dengan menjaga kadar
kolesterol tetap normal. Hanya saja, kadar kolesterol yang normal bisa
jadi memiliki arti yang berbeda pada penyandang DM.
Dr Em Yunir, SpPD KEMD, pakar endokrin dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM)
mengatakan, kadar kolesterol "normal" pada penyandang DM bisa berarti
lebih berisiko daripada orang tanpa DM dengan kadar kolesterol yang
sama. Ini karena penyandang DM memiliki karakteristik LDL yang berbeda
dengan orang tanpa DM.
"Partikel LDL pada penyandang DM umumnya lebih kecil-kecil dan keras
sehingga lebih mudah menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Itulah yang
membuatnya lebih berisiko," jelasnya dalam diskusi kesehatan bertajuk "Kolesterol, Diabetes & Statin : Teman atau Lawan?", Rabu (11/9/2013) di Jakarta.
Adapun
partikel LDL pada orang tanpa DM, lanjut dia, ukurannya besar dan tidak
mudah mengeras. Karena itu, partikel LDL dengan karakteristik tersebut
tidak cukup mudah untuk menyumbat pembuluh darah.
Yunir mencontohkan, misalnya seorang penyandang DM memiliki kadar LDL
160 mg/dL. Dengan jumlah tersebut, orang tanpa DM menghadapi risiko
rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, penderita DM
justru menghadapi risiko tinggi.
"Maka perlu dikaji dulu faktor risiko apa saja yang dimiliki
seseorang untuk menentukan kadar kolesterol yang harus dia capai,"
ujarnya.
Biasanya, imbuhnya, kadar LDL bagi penyandang DM harus berada di
bawah 70 mg/dL. Terlebih jika penyandang DM tersebut juga memiliki
risiko lain seperti merokok, dan sindrom metabolik. Sementara orang yang
memiliki penyakit kardiovaskular perlu menjaga kadar LDL-nya di bawah
100 mg/dL.
"Semakin sedikit faktor risikonya, kadar LDL yang optimal bisa semakin tinggi," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment