Katakepo.blogspot.com - Sebuah keluarga tinggal di kawasan Arab di Kota Yerusalem terpaksa
harus hidup di sebuah gua setelah pihak berwenang Israel menghancurkan
rumah mereka. Mereka mengklaim pihak berwenang Israel telah melakukan
hal itu tanpa izin.
Khaled al-Zeer al-Husaini (39 tahun), tinggal bersama kelima anaknya
di sebuah gubuk kayu yang dibangun di sekitar pintu masuk sebuah gua
yang pernah digunakan sebagai kandang hewan, seperti dilansir surat
kabar the Daily Mail, Kamis (29/8).
Tiga hari lalu, pihak berwenang Israel merobohkan rumah milik
keluarganya di Yerusalem Timur, dengan dalih hukum perencanaan, yang
memaksa para kepala keluarga mencari perlindungan di dalam gua di Daerah
Silwan, pinggiran Yerusalem.
Kota suci Yerusalem telah terbagi-bagi antara wilayah Palestina dan
Israel selama beberapa dekade. Tetapi pemukiman Israel secara bertahap
meluas lebih lanjut ke arah timur dan menempati wilayah-wilayah di atas
garis perbatasan.
Menurut Yayasan untuk Perdamaian di Timur Tengah, hampir 7.000
penduduk Israel bergerak ke arah timur Yerusalem pada 2010 dan jumlah
ini terus meningkat. Pemukiman warga Arab di Yerusalem Timur sekarang
menjadi rumah bagi hampir 200 ribu warga Israel, yang meningkat dari 175
ribu orang pada 2002.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir antara Israel
dan Palestina, dan kekerasan telah menghentikan perundingan damai yang
direncanakan.
Pekan ini, pejabat Palestina membatalkan rencana perundingan damai,
setelah tentara Israel membunuh tiga pengunjuk rasa dari warga Palestina
saat terjadi bentrokan usai penangkapan di Tepi Barat.
No comments:
Post a Comment