Katakepo.blogspot.com - Biasanya, calon pengantin akan menjalani prosesi pingitan sebelum
akhirnya naik ke pelaminan. Namun hal itu tidak berlaku bagi Gusti Raden
Ayu Nurabra Juwita (GKR Hayu) atau yang kerap dikenal dengan Abra,
mejelang hari pernikahannya dengan Angger Pribadi Wibowo yang kini
bergelar KPH Notonegoro pada Oktober mendatang.
Menurut ibunda
Abra, GKR Hemas, 40 hari sebelum menikah biasanya calon manten sudah
menjalani prosesi pingitan. Namun sejak Sultan ke IX, ritual tersebut
mulai berkurang dilakukan mengingat efisiensi tenaga.
Hal serupa
juga terjadi pada pernikahan sebelum yang terakhir ini. Gusti Hemas
sendiri hanya menjalani prosesi pingitan selama seminggu saat menikah.
Lantaran tak betah, beliau pergi ke Malioboro untuk sekadar jalan-jalan.
"Waktu saya masih dapat seminggu. Tapi enggak betah, saya lari main
ke Malioboro. Anak saya yang nikah pertama masih jalani selama 5 hari,
yang kedua tinggal 3 hari, dan menurun terus karena efisiensi tenaga
juga." jelas GKR Hemas kepada KapanLagi.com® di Gedung Nusantara III
Jakarta, Senin (16/9)
Bahkan diakuinya kalau Abra lebih simpel
lagi. Tak perlu memakai prosesi pingitan, gadis kelahiran 24 Desember
1983 itu ingin langsung jalani prosesi siraman saat mempelai pria datang
pada Oktober nanti.
"Sekarang lebih simpel lagi. Kalau yang
sekarang, maunya yang ini (Abra), pengantinnya dateng langsung siraman.
Pengantinnya datang juga masih bulan Oktober," ceplosnya seraya melirik
ke arah Abra.
No comments:
Post a Comment