Katakepo.blogspot.com - Kesadaran perempuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ
intim tampaknya masih rendah. Buktinya, sekitar 70 persen perempuan
Indonesia menderita keputihan.
"Hal ini sungguh disayangkan karena
setiap perempuan harusnya punya kesadaran diri yang tinggi untuk
merawat organ kewanitaan yang paling vital ini," ungkap dr Uqudiah
Kafanila Prisatianti dari Derma Prescriptive Klinik kepada Kompas Female, usai peluncuran produk Women's Secret di Kedoya, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Salah
satu penyebab timbulnya keputihan pada perempuan adalah kondisi vagina
yang terlalu lembab. Area vagina yang lembab akan membuat jamur dan
bakteri berbahaya tumbuh lebih cepat. Serangan jamur dan bakteri pada
vagina akan menyebabkan keluarnya cairan kental berwarna putih yang
disertai dengan rasa gatal.
Yang berbahaya adalah jika cairan ini
memiliki warna putih kehijauan dan berbau. Dalam jangka panjang,
keputihan ini akan menyebabkan timbulnya kanker serviks. Sampai saat
ini, kanker serviks masih menjadi pembunuh perempuan nomor satu.
Dr
Uqe, sapaan akrab Uqudiah, mengatakan bahwa mencegah lebih baik
daripada mengobati. Salah satu tindakan pencegahan terjadinya keputihan
yang paling disarankan adalah memilih bahan pembuat celana dalam yang tepat, dan sering mengganti celana dalam.
"Karena
celana dalam melekat langsung pada kulit maka area yang tertutupi
celana akan lebih lembab. Di area inilah bakteri dan jamur berkembang
paling cepat," tambahnya.
Mengganti celana dalam biasanya
dilakukan dua kali sehari sebelum mandi, namun ini bukanlah aturan wajib
yang harus selalu diikuti. Untuk menghindari kelembaban yang tinggi di
area vagina, ada baiknya untuk mengganti celana dalam sesering mungkin.
Anda
bisa mengganti celana dalam ketika celana sudah terasa lembab dan tak
nyaman dipakai lagi. Frekuensinya tergantung pada aktivitas yang
dilakukan. Jika Anda suka berolahraga, pasti celana dalam akan lebih
cepat lembab. Otomatis Anda harus lebih sering mengganti celana dalam
dibanding perempuan lain yang hanya bersantai di rumah.
Kebanyakan
perempuan juga cenderung malas untuk mengganti celana dalam lebih
sering. Untuk mengakalinya, biasanya mereka lebih memilih untuk
menggunakan pantyliner atau celana dalam sekali pakai. Padahal menurut dr Uqe, penggunaan pantyliner dan celana dalam sekali pakai tidak terbukti bisa menghindarkan Anda dari keputihan.
"Pantyliner justru berbahaya karena pori-porinya rapat sehingga kondisi vagina jadi lebih lembab. Pantyliner
juga membuat kotoran dari vagina menempel lebih lama di permukaan
vagina. Sedangkan celana dalam sekali pakai biasanya kurang nyaman
digunakan dan bisa membuat kulit iritasi," jelasnya.
No comments:
Post a Comment