Katakepo.blogspot.com - Untuk menjaga persekongkolan dengan dokter langgeng, perusahaan farmasi
menyediakan fasilitas menggiurkan. Bisa berupa fulus hingga mobil.
Menurut
penjual obat bernama Ando, bukan nama sebenarnya, mengungkapkan
perjanjian tidak tertulis itu biasa disepakati oleh perusahaan dan
dokter tanpa sepengetahuan pemasar obat. Menurut lelaki asal Medan,
Sumatera, ini, isi perjanjian menyebutkan dokter bersangkutan bakal
memakai obat perusahaan rutin hingga waktu ditentukan.
Dia
mengisahkan pengalaman seorang dokter ingin memiliki mobil baru. "Kita
(perusahaan) mau menyediakan tapi ada perjanjian penggunaan obat tetap
kita, bisa sebulan, sampai tahunan," kata Ando saat ditemui merdeka.com Kamis pekan lalu di bilangan Klender, Jakarta Timur. Dari tiap obat terjual, dokter bisa untung 10-20 persen.
Hal
senada juga dilontarkan Rin, pemasar obat produk Amerika Serikat. Dia
mengungkapkan para penjual obat asal dalam negeri biasa bermain sogok.
Untuk perusahaan asing, lebih menjaga peraturan untuk menjaga reputasi
perusahaan itu sendiri.
"Enggak bisa dipungkiri kalau kebanyakan
pemasar obat produk dalam negeri atau lokal biasa bermain kayak gitu,
seperti perusahaan Sanbe, Kalbe, atau Indofarma," ujar Rin saat ditemui
di kediamannya, Cawang, Jakarta Timur.
Rin membenarkan
perusahaannya ikut mensponsori penambahan keahlian dokter di luar negeri
terhadap dokter memenuhi syarat. "Karena ada beberapa dokter hanya
memanfaatkan untuk berlibur saja," tuturnya.
No comments:
Post a Comment