Katakepo.blogspot.com - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia
(Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto, sangat menyayangkan sikap
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terhadap pemain tim
nasional Indonesia U-19, Evan Dimas.
Itu karena, PSSI menolak
mengesahkan status Evan Dimas dari pemain amatir ke profesional. PSSI
berpandangan, jika klub yang menaungi Evan yakni Persebaya 1927 bukan
anggota resmi PSSI.
Sedangkan Persebaya yang diakui, yakni yang
meraih gelar juara Divisi Utama musim 2012-13 dan promosi ke Indonesia
Super League musim depan. Apalagi, juga sudah disahkan dalam Kongres
Luar Biasa (KLB) di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Maret lalu.
Kondisi
memprihatinkan, ketika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono,
mengatakan jika status pemain yang baru saja mengantarkan Indonesia
meraih Piala AFF U-19 tersebut merupakan kewajiban PT Liga Prima
Indonesia Sportindo (PT LPIS) yang menaungi Persebaya 1927.
"Masih
hangat rasanya kemenangan Indonesia di ajang AFF U-19 yang
dipersembahkan anak-anak untuk bangsa ini. Kenapa persoalan status
kapten Timnas U-19, Evan Dimas, dipersoalkan oleh federasi. Seharusnya,
tidak perlu dipersoalkan dari mana Evan berasal. Sebab terpenting, Evan
Dimas sudah memberikan yang terbaik bagi ibu pertiwi," kata Richard.
"Seharusnya,
PSSI bisa mencarikan solusi bukannya malah koar-koar di media. Terkesan
yang disampaikan Sekjen PSSI malah akan menimbulkan polemik sendiri
nantinya. PSSI hanya mementingkan kelompok dan golongannya saja. Serta,
terkesan egois dan arogan," lanjutnya.
Tidak hanya Richard yang
dibuat geram, melainkan CEO Persebaya 1927, Cholid Goromah, hingga
menyebut PSSI tidak mengerti arti dari sebuah organisasi. Bahkan, Cholid
berencana mengadukannya kepada Badan Arbitrase Olahraga Internasional
(CAS).
"Evan Dimas binaan Persebaya, kalau pun ada pengalihan
status dari amatir ke profesional itu dilakukan oleh PSSI. Saya katakan
kalau pengurus PSSI itu bodoh, sebab barang yang benar disalahkan. PT
LPIS punya kewenangan kalau asal klubnya profesional. Tapi ini kan
pengalihan status, jadi harus PSSI," ucap Cholid.
Lebih jauh
dikatakannya, PSSI harus bersikap adil dan jujur jika enggan dianggap
tidak mengerti organisasi. Bahkan dalam waktu dekat, Cholid pun
berencana untuk melaporkan hal ini kepada CAS.
"Biar saja
pengadilan menentukan mana Persebaya yang sah, apapun hasilnya kami
terima. Bulan depan mungkin sudah dapat hasilnya, dan kami akan terus
perjuangkan," tuntasnya.
No comments:
Post a Comment