Katakepo.blogspot.com - Pemerintah telah mengeluarkan aturan mobil murah dan ramah lingkungan
(low cost green car/LCGC) beberapa waktu lalu. Harga jual mobil murah
tersebut dipatok Rp 100 juta per unit. Peraturan ini tentunya menuai pro
dan kontra dari beberapa kalangan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo (Jokowi) serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kompak
menolak kebijakan tersebut.
Penolakan ini tentu bukan tanpa
alasan. Menurut Jokowi, program pemerintah soal mobil murah dinilai
hanya menambah kemacetan di Ibu Kota. Ia pun menyampaikan keluhan itu
kepada Wakil Presiden Boediono melalui surat yang telah dikirimkannya.
"Kemarin
saya sudah kirim surat ke Wapres. Saya masih nunggu jawaban Wapres
seperti apa ini," ujar dia yang ditemui di Hotel JW Marriot, Jakarta,
Rabu (18/9).
Program mobil murah dan ramah lingkungan ini sangat
bertentangan dengan 17 instruksi Wakil Presiden Boediono yang
ditandatanganinya pada 10 September 2010 lalu. Dalam instruksi itu,
terlihat jelas pada poin ke-13 disebutkan salah satu cara mengatasi
kemacetan adalah dengan melakukan pembatasan kendaraan bermotor.
"Iya
saya tau aturannya sudah keluar dari pusat, mau gimana lagi dan
dampaknya akan membuat tambah macet Jakarta dan kita sudah surati
Wapres," terangnya.
Senada dengan Jokowi, rekan satu partainya di
PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo, ikut menolak mobil murah. Kebijakan mobil murah dinilai
hanya akan menambah beban jalan, dan membuat kota-kota besar semakin
macet. Dirinya pun meminta konsep mobil murah ini untuk dikaji ulang
kembali.
"Pertimbangan telah overload-nya jalan-jalan di
Indonesia harus dipikirkan. Kalau itu (mobil murah) konsep mobil
nasional oke saja, karena itu bagian merangsang industri dalam negeri.
Tapi kalau impor ya jangan," kata Ganjar kepada wartawan di Semarang,
Jawa Tengah, Rabu (18/9).
Ganjar akan mempelajari terlebih dahulu
konsepnya. Jika memang tidak bisa dibatalkan, Ganjar akan meminta ada
pembatasan penjualan di kota-kota besar. Ia pun mengaku tidak menutup
kemungkinan akan melakukan hal yang sama seperti Jokowi, yaitu menyurati
Wapres Boediono untuk membatalkan program mobil murah ini.
"Saya
tidak tahu apakah itu akan masuk secara bebas, tapi kita akan segera
lakukan langkah-langkah antisipasi, mungkin akan (menyurati Wakil
Presiden Boediono) seperti Pemprov DKI," terangnya.
Selain kedua
gubernur pecinta musik rock ini, kritikan juga datang dari Wali Kota
Bandung Ridwan Kamil. Ridwan yang belum lama dilantik, langsung menolak
program mobil murah ramah lingkungan.
"Saya tidak setuju dengan
program mobil murah, yang bisa menambah banyak kendaraan dan
mempersempit usaha kita mengurai kemacetan," kata Ridwan Kamil di
Bandung, Rabu (18/9).
No comments:
Post a Comment