Katakepo.blogspot.com - Temajuk merupakan desa yang berada di sebelah utara bagian barat pulau
Kalimantan, hanya berjarak 4 kilometer dari Telok Melano, Malaysia. Desa
ini secara administatif berada di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas,
Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Desa ini
memiliki garis pantai sangat panjang yakni sekitar 60 kilometer,
terhampar sepanjang pesisir menuju Desa Temajuk yang kerap dikunjungi
penyu untuk bertelur.
Untuk mencapai Desa Temajuk, perjalanan
menggunakan sepeda motor dari Kota Singkawang, membutuhkan waktu tempuh
sekitar 6 jam, dengan jarak tempuh sekitar 200 kilometer. Perjalanan
dimulai dari Kota Singkawang menuju ke arah Sambas, kemudian ambil jalur
yang menuju Kartiasa.
Setiba di Kartiasa, kita menyeberang
sungai menggunakan feri tujuan Teluk Kalong dengan tarif Rp 5.000 per
sepeda motor atau Rp 35.000 jika menggunakan mobil pribadi. Setiba di
seberang, kita melanjutkan perjalanan menuju arah Paloh. Kondisi jalan
masih bagus dan beraspal hingga Dusun Liku, mulai dari Dusun Liku hingga
Dusun Setingga kondisi jalan aspal berlubang.
Selepas Dusun Setingga, kemudian melewati Dusun Merbau, lalu sampai di
Sungai Sumpit. Demi menuju Dusun Ciremai, sekali lagi kita harus
menyeberang sungai menggunakan perahu bangkong dengan tarif Rp 10.000
per sepeda motor dan Rp 100.000 per mobil pribadi.
Dari Dusun
Ciremai, perjalanan sudah tidak jauh lagi, jarak tempuh masih sekitar 50
kilometer. Namun dari sini perjalanan mulai sedikit terhambat, karena
kondisi jalan yang sedang dalam proses perbaikan hingga Sungai Belacan.
Selepasnya
jalan mulai agak sedikit baik, sudah mulai ada pengerasan jalan tanah
selebar 6 meter sepanjang hingga Desa Temajuk. Sebelum adanya poyek
pengerasan jalan menuju Desa Temajuk, kondisi jalan sangat susah untuk
dilalui oleh kendaraan bermotor. Medan jalan berpasir gembur sepanjang
Sungai Belacan hingga Dusun Camar Bulan menyulitkan warga dan
pengunjung.
Penduduk sekitar biasanya menggunakan jalur tepi pantai yang hanya bisa
dilewati pada saat air sedang surut. Teluk Atong Bahari, satu-satunya
destinasi yang telah dikelola secara mandiri oleh Pak Atong, seorang
penggiat pariwisata di Desa Temajuk.
Pak Atong mulai merintis
tanah miliknya yang berada di pesisir pantai sejak tahun 2010 tersebut
untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Di Teluk Atong Bahari, wisatawan
tidak perlu khawatir untuk menginap, karena sudah tersedia penginapan
yang memadai di sini, dan jika penginapan penuh, pengunjung bisa
menginap di rumah warga.
Menurut Pak Atong, akhir-akhir ini makin
ramai pengunjung datang ke Desa Temajuk. "Bahkan kemarin dari hari
kedua sampai hari kesepuluh Lebaran tempat ini tidak pernah sepi. Saya
sampai kewalahan melayani tamu yang datang," cerita pak Atong kepada Kompas.com, Jumat (30/8/2013) ketika berkunjung ke sana.
"Sayang
sekarang sinyal komunikasi sedang susah, sejak tower mengalami gangguan
beberapa bulan yang lalu, sampai sekarang masih belum ada perbaikan,"
kata Atong melanjutkan ceritanya.
Sebelumnya memang ada sinyal telepon selular milik Telkomsel yang
menjangkau tempat ini, namun sejak beberapa bulan yang lalu tidak
berfungsi dan menyulitkan warga untuk berkomunikasi.
Kondisi
pantai yang masih alami, dengan pantai pasang surut yang eksotis, pasir
putih yang terhampar luas, gugusan bebatuan granit yang indah, dan
bebatuan granit berpadu batuan karang yang eksotis terhampar hingga
Tanjung Datuk yang menjadi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Pemandangan khas pantai yang memanjakan setiap mata yang berkunjung ke
sana.
Anda juga bisa menikmati pemandangan bawah laut dengan
menggunakan snorkel di Teluk Atong. Gugusan bebatuan granit dari yang
kecil hingga yang sangat besar bisa anda jumpai di lokasi Batu Pipih,
tidak jauh dari penginapan Teluk Atong.
Anda juga bisa menikmati suasana indahnya matahari terbenam di dermaga
panjang yang ada di dusun Camar Bulan. “Saya sudah berusaha untuk
mengajak warga di sini untuk berperan aktif mempromosikan wisata di
sini, tapi masih belum ada yang tergerak,” ujar pria berusia 60 tahun
ini.
Sekarang dia berusaha untuk mempromosikan wisata kepada
orang-orang yang datang, dengan harapan mereka bisa membawa cerita
Temajuk ke luar sana.
"Banyak yang bilang tempat ini seperti
surga, sepotong surga di ekor Kalimantan kata mereka. Saya sendiri
sempat kaget mendengar mereka bilang seperti itu," kata Atong.
Dia
berharap setidaknya dengan tingginya kunjungan orang ke Desa Temajuk
bisa berdampak pada pembangunan di desa yang juga menjadi pilar tapal
batas negara tersebut.
No comments:
Post a Comment