Katakepo.blogspot.com - SEORANG rekan memberi nasihat. Kalau Anda mau awet
muda, mandilah di air terjun Benang Setukel. Kalau rambut Anda tidak
ingin rontok dan ubanan, mandilah di air terjun Benang Kelambu. Alasan
sang teman, di air terjun itulah Dewi Anjani, Sang Ratu Penguasa Gunung
Rinjani, mandi dan membasuh rambutnya yang ikal dan panjang sehingga
nyaris menyentuh bumi.
Celoteh rekan itu umum terdengar sebagai
trik untuk memasarkan dua lokasi air terjun di Dusun Pemotoh, Desa Aik
Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
(NTB), atau sekitar 33 kilometer arah timur Kota Mataram, ibu kota NTB.
Untuk
menuju ke sana, Anda bisa menempuh dengan sepeda motor atau mobil ke
Desa Teratak. Dari desa ini, ambil arah kiri (utara). Sebagian jalan
tengah dalam perbaikan menggunakan aspal hotmix. Meskipun ramai
dikunjungi saat hari libur, obyek wisata ini tak bisa digunakan untuk
menginap. Hal ini karena belum ada fasilitas dan akomodasi yang
tersedia.
Benang Setukel terdiri atas dua air terjun yang
berderet. Airnya yang meluncur dari ketinggian 30 meter terlihat
bagaikan segumpal benang (setukel) yang jatuh ke kolam dangkal,
terbentuk secara alami. Air seperti tumpah dari kawasan hutan lindung
Gunung Rinjani yang ketinggiannya 3.726 meter di atas permukaan laut.
Air
terjun Benang Kelambu terdiri atas dua kelompok. Di kelompok pertama
terdapat dua air terjun dan di kelompok kedua terdapat empat air terjun.
Lokasi air terjun ini berada sekitar 500 meter di atas air terjun
Benang Setukel. Namun, uniknya, air terjun Benang Kelambu ini tak
langsung jatuh ke bawah, tetapi mengalir melalui bebatuan yang berbentuk
ceper dan tersusun, kemudian merambat melalui semak-semak belukar di
dinding air terjun.
Saat air jatuh dari semak-semak belukar
tersebut, percikannya membentuk bentangan tirai putih bagaikan benang
kelambu. Oleh sebab itu, masyarakat menjulukinya sebagai air terjun
Benang Kelambu. Air yang jatuh seperti ”dihalangi” bebatuan dan
semak-semak belukar. Akibatnya, jika berada di bawah air terjun ini,
Anda tak bakal dihantam seperti gulungan air jatuh, tetapi seperti
diguyur air hujan.
Setibanya di areal parkir obyek wisata ini,
Anda harus berjalan kaki 500 meter menuju lokasi. Perjalanan ke sana tak
membahayakan. Sebab, di beberapa tempat, jalannya dilengkapi dengan
tangga beton. Namun, bagi yang tak terbiasa berjalan menapak tangga,
jalan menuju Benang Setukel pasti akan membuat Anda ngos-ngosan dan
berkeringat.
Perlu diakui, jalan yang agak berat adalah saat
menuju air terjun Benang Kelambu. Rutenya bisa melalui lokasi air terjun
Benang Setukel dengan tanah terjal, berliku, dan melalui jalan setapak.
Pengunjung harus berhati-hati karena bisa tergelincir jika tak
hati-hati berjalan.
Salah satu pemandangan yang bisa dilihat saat
berjalan menuju air terjun itu adalah pengunjung bisa melihat sebagian
lahan yang digunakan untuk berkebun cokelat dan kopi.
Setelah
berjalan sekitar 30 menit, Anda baru akan tiba di lokasi air terjun.
Meskipun lelah, Anda akan disambut cericit unggas yang bersahutan di
hutan, dan udara yang sejuk membuat rasa lelah itu hilang seketika.
No comments:
Post a Comment