Katakepo.blogspot.com - JAKARTA, Popularitas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai surga lain di Nusantara semakin menanjak. Tak hanya beken di kalangan wisatawan domestik dan asing kelas menengah atas. Lombok juga akrab dengan wisatawan bergaya backpack.
Panorama
alam yang masih orisinal, garis pantai berpasir putih, laut biru, dan
gaya hidup masyarakat yang natural, membuat pesona Lombok sejajar dengan
destinasi wisata utama Indonesia lainnya. Bahkan, Lombok dijuluki
sebagai kompatriot Bali.
Tak mengherankan bila Lombok
terus menunjukkan pertumbuhan kinerja positif. Kawasan ini mengalami
kenaikan jumlah kunjungan turis, terutama asing. Hal ini tecermin dari
kenaikan persentase jumlah kunjungan wisatawan mancangera melalui
Bandara Internasional Lombok, sebesar 92,02 persen selama
Januari-Agustus 2013. Sedangkan pencapaian jumlah kunjungan pada Agustus
2013 melonjak 225,90 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Lombok
dan kawasan lainnya di NTB, juga mencatat tingkat penghunian kamar
(TPK) sebesar rerata 57,71 persen dengan lamanya tamu menginap (length of stay) 2,85 hari.
Lombok
dengan segala magnitudnya, memang sukses menarik banyak investor.
Termasuk satu di antaranya, Relife Property Group. Kelompok usaha
pengembang ini terpincut membenamkan modal sebesar Rp 60 miliar untuk
membangun hotel resor Svarga.
Tahap pertama dikembangkan lahan
seluas 4 hektar dari total 320 hektar izin prinsip. Svarga Resort
terdiri atas atas 25 unit villa, dengan tarif per malam antara 100
dollar AS (Rp 1,1 juta) hingga 700 dollar AS (Rp 7,7 juta).
"Kami serius menancapkan investasi di industri pariwisata dengan nilai-nilai positif, dan kampanye akomdoasi yang healthy and fresh.
Lombok dekat dengan Bali, namun belum dieksplorasi secara maksimal.
Latarnya yang pekat budaya Islam, akan bersinergi dengan Bali dengan
latar Hindu. Ini unik dan menarik sekaligus menantang," ujar CEO Relife
Property Group, Ghofar Rozaq Nazila kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Lombok,
lanjut Ghofar, dipilih karena menawarkan banyak potensi dan saat ini
merupakan momentum yang tepat dengan kondisi pasar yang sedang tumbuh.
"Jika masuk Bali, kami sudah terlambat," ujarnya.
Selama
dua bulan beroperasi, tingkat hunian Svarga di atas 70 persen dengan
profil tamu dari berbagai negara Asia, terutama Korea Selatan, Eropa dan
domestik.
No comments:
Post a Comment