Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Koordinator Investigasi dan
Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky
Khadafi mengatakan, dibukanya open access pipa gas bakal menurunkan pendapatan PT PGN, bahkan bisa membuat perusahaan itu pailit.
"Kalau open access
dibuka yang terjadi adalah nanti PGN akan mati, karena PGN beda dengan
Pertamina yang menguasai dari hulu sampai ke hilir," tegas Ucok dalam
diskusi bertajuk "Open Access dan Carut Marut Penanganan Pipa Gas" di
Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Ucok, peran PGN selama ini
adalah "penghubung". Proses bisnis di PGN adalah membeli gas untuk
dijual lagi tanpa memiliki sumur gas sendiri. PGN, imbuh dia, hanya
memiliki dua core business gas, yakni distribusi dan transmisi.
"Kalau open access
dibuka, ini bisa dibilang nadinya PGN dibuka," kata Ucok. Kegiatan
distribusi PGN mencakup pembelian gas dari produsen untuk kemudian
didistribusikan ke pelanggan.
Adapun transmisi adalah kegiatan
membangun jaringan gas bertekanan tinggi dari lapangan gas milik
produsen sampai ke stasiun penyerahan milik konsumen. Dari kegiatan
transmisi ini, PGN mendapat upah jasa transportasi gas (toll fee).
Menurut Ucok, jika open access
dibuka maka pendapatan PGN dipastikan menurun, bahkan bangkrut.
Jaringan pipa yang selama ini dibangun PGN dengan dana mereka akan bisa
dipakai bersama perusahaan atau produsen lain dengan tarif yang tak
seberapa dibandingkan investasi pembangunan jaringan pipa selama ini.
Hal
itu dikarenakan, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertagas (Persero)
juga akan menggunakan pipa gas yang sebelumnya dibangun PGN. Bahkan ia
memperkirakan PGN akan bangkrut jika tetap ada open access.
Ucok memaparkan data, sebelum penerapan open access saja PGN sudah mengalami penurunan pendapatan. Dari dua core business-nya,
sebut Ucok, PGN memperoleh pendapatan sekitar 269,8 miliar dollar AS
pada 2012, turun dari 280,2 miliar dollar AS pada 2011.
No comments:
Post a Comment