Katakepo.blogspot.com - Sering dikatakan, berbagai permainan asah
otak bisa meningkatkan kemampuan kognitif. Dengan permainan yang menguji
kemampuan otak pada perhatian dan kecepatan, perusahaan pengembang game
mengklaim program ini bisa memperbaiki kemampuan kognitif, memori,
fleksibilitas, dan penyelesaian masalah.
Permainan asah otak
mungkin memperbaiki kualitas tersebut. Namun riset menunjukkan, komponen
kecerdasan seperti kemampuan menyelesaikan masalah atau beralasan,
tidak meningkat hanya karena rutin bermain game asah otak.
"Saat
ini sulit sekali menghabiskan waktu berinternet tanpa melihat iklan yang
menjanjikan untuk melatih otak, memperbaiki konsentrasi, dan menaikkan
IQ," kata pimpinan studi dari Georgia Institute of Technology, Randall
Engle.
Engle dan timnya menemukan, walaupun kapasitas memori dan
fluid intelligence saling berhubungan, namun hal ini tidak berlaku sama
dalam permainan asah otak. Permainan asah otak hanya meningkatkan
kapasitas memori, tidak dengan fluid intelligence. Ide awalnya, game
asah otak meningkatkan kemampuan memori yang dibarengi dengan fluid
intelligence.
Kapasitas memori atau working memori capacity (WMC)
adalah kemampuan otak mengingat kembali hal yang lampau. Sedangkan
fluid intelligence adalah kemampuan beralasan, menyelesaikan masalah,
dan menjalin hubungan.
Dalam studi ini, peneliti menggunakan 55
mahasiswa sebagai responden. Para responden menjalankan 20 hari
partisipasi dalam pelatihan kemampuan otak. Setiap kali kemampuan
bertambah baik, para responden akan mendapat bayaran.
Partisipan
dibagi menjadi 3 grup berdasarkan variasi kesulitan pelatihan. Kelompok
pertama berpartisipasi dalam tugas kompleks dengan rentang waktu
tertentu. Tugas ini mengukur kemampuan kapasitas memori seseorang.
Kelompok
kedua berpartipasi dalam tugas rentang sederhana, yang seketika
mengingat letak benda usai ditunjukkan. Sedangkan kelompok ketiga
berpartisipasi dalam pencarian tugas visual.
Peneliti juga
menguji kemampuan WMC dan fluid intelligence sebelum dan setelah
pelatihan 20 hari. Hasilnya, hanya sebagian partisipan di kelompok
pertama yang kemampuan WMCnya meningkat dan mampu menyelesaikan tugas.
Walaupun WMC meningkat, tapi fluid intelligence responden tetap sama.
Jika permainan ini tidak membuat pintar, lantas apa manfaatnya ?
"Games
ini berguna bagi orang yang melakukan beberapa tugas sekaligus, atau
cepat beralih ke pekerjaan berikutnya. Misal berbicara di ponsel sambil
menyetir, berbicara dengan 2 orang yang berbeda, atau masak sambil
mengasuh anak yang menangis," kata peneliti dari Georgia Institute,
Tyler Harrison.
Riset sebelumnya mengatakan, game asah otak baik
untuk penderita kanker payudara yang mengalami chemo brain. Chemo brain
adalah efek linglung akibat pengobatan kemoterapi. Setelah 12 minggu
rutin bermain game asah otak, responden menunjukkan perbaikan dalam
fungsi eksekusi, penemuan kata, dan kecepatan. Game juga terbukti
mengurangi gejala penurunan fungsi tubuh.
No comments:
Post a Comment