Katakepo.blogspot.com - Menurut prediksi ahli, populasi Jepang akan menurun sebanyak sepertiga dari populasi saat ini pada 2060 nanti.
Salah
satu faktor menjadi penyebab hal itu boleh jadi karena pertumbuhan pria
Jepang yang kini lebih suka perempuan virtual yang ada di manga (kartun
Jepang), film animasi, dan komputer ketimbang berhubungan seks.
BBC
melaporkan, Kamis (24/10), sebuah wilayah di Ibu Kota Tokyo yakni
Akibahara menjadi pusat manga dan budaya animasi di Jepang. Di kota
berpenduduk 30 juta jiwa itu gambaran Jepang bisa kita temukan.
Kini Jepang tengah menghadapi sebuah generasi yang sudah tumbuh selama 20 tahun lebih tapi tidak tertarik dengan seks.
Sebuah
survei pada 2010 digelar Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan
Kesejahteraan menyatakan sebanyak 36 persen pria Jepang berusia 16
hingga 19 tahun tidak tertarik pada seks. Selama dua tahun angka itu
bertambah dua kali lipat.
Para pria Jepang di Akibahara mengaku
mereka tengah menjalin hubungan dengan pacar virtual. Perempuan seksi
itu sebenarnya aplikasi game Nintendo bernama Love Plus di perangkat
tablet.
Seorang pria bernama Nurikan dan Yuge mengaku mereka
punya pacar bernama Rinko dan Ne-ne. Keduanya mengajak pasangan
masing-masing berkencan di taman, membeli kue untuk merayakan ulang
tahun mereka.
"Ini adalah jenis hubungan yang kami inginkan di sekolah," kata Nurikan.
Dalam
game itu Nurikan berperan sebagai pria 15 tahun meski kenyataannya dia
berumur 38 tahun. Nurikan mengatakan dia tetap akan merahasiakan
pacarnya, Rinko, dari istrinya.
"Selama saya punya waktu, saya akan terus mempertahankan hubungan ini," kata Yuge, 39 tahun.
"Di
SMU Anda bisa berpacaran tanpa harus memikirkan pernikahan. Dengan
pacar betulan Anda harus memikirkan pernikahan," kata Yuge.
No comments:
Post a Comment