Katakepo.blogspot.com - Tak terasa sudah lima tahun Daniel Mananta menggeluti dunia bisnis apparel
urban lokal, Damn! I Love Indonesia. "Awalnya, saya tidak pernah
bermimpi akan memiliki usaha seperti ini. Namun, sejak awal pembuatan
usaha ini, saya yakin pasti berhasil," ungkap mantan video jockey (VJ) ini saat talkshow ulang tahun Damn! I Love Indonesia di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Senin (28/10/2013) lalu.
Sampai saat ini, Daniel sudah memiliki tujuh gerai Damn! I love Indonesia di beberapa kota besar. Apa rahasianya?
1. Target dan visi
Sebelum
memutuskan untuk membangun usaha, Anda seharusnya sudah memiliki
target, visi, dan misi usaha yang jelas dan spesifik. "Saat itu, saya
punya visi dan misi untuk mengembangkan kebudayaan Indonesia dan membuat
semua anak muda punya rasa nasionalisme yang tinggi," ungkapnya.
Target
yang lebih konkret adalah untuk memiliki sebuah toko bajunya sendiri.
Tak cuma di dalam negeri, tetapi juga di negara lainnya. "Saat target
dan misi usaha sudah jelas, maka saat itulah semua tantangan dan godaan
tidak akan bisa memengaruhi dan membuat Anda jadi down," katanya.
2. Produk
Tahap
selanjutnya adalah memilih jenis produk yang akan dijual. Daniel
memiliki visi dan misi untuk memopulerkan kebudayaan Indonesia pada
generasi muda. Salah satu cara yang paling tepat adalah dengan fashion.
"Produknya bisa dibuat dengan cara cross culture
untuk menghadirkan kesan yang internasional tanpa mengurangi nilai
budayanya. Namun, saya punya tujuannya bukanlah untuk baju suvenir,
melainkan baju untuk identitas Indonesia," kata pria kelahiran 4 Agustus
1981 ini.
3. Promosi
Promosi adalah salah
satu hal yang paling penting untuk memajukan bisnis. Ada banyak cara
untuk membesarkan usaha Anda. Sebagai artis, Daniel memang memiliki
banyak keuntungan, salah satunya adalah dengan menggandeng artis-artis
sebagai brand ambassador-nya.
Selain itu, ia juga melakukan berbagai kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lain yang sesuai dengan karakter usaha Anda.
4. Harga
Bagi
pembeli, harga jual adalah salah satu faktor yang sangat menentukan
keputusan untuk membeli atau tidak. Maka, agar produk Anda bisa laku,
jangan memberi harga yang terlalu mahal atau terlalu murah. "Justru
sebaliknya, beri harga menengah. Harga menengah ini akan membuat Anda
jadi lebih bisa menghargai produk yang dibeli dengan segala prosesnya,"
tutur pria lulusan Aquinas College, Australia, ini.
No comments:
Post a Comment