Katakepo.blogspot.com - Wacana pembangunan taman perdamaian atau Bali Peace Park kembali
mencuat. Sebuah yayasan Australia telah menyiapkan USD 1 juta bagi
terwujudnya taman untuk mengenang korban bom Bali I itu.
"Hari
ini ada penggalangan dana di Australia dan telah terkumpul satu juta
dolar," kata ketua proyek Bali Peach Park Nick Way di Kuta, Bali, Sabtu
(12/10).
Untuk merealisasikan itu, Nick mengatakan akan segera
bertemu dengan pemilik lahan bekas lokasi bom yang dulunya adalah
diskotek Sari Club di Legian Kuta.
Pihaknya juga sedang
berkonsultasi dengan pihak Desa Adat Kuta untuk membantu menegosiasikan
harga lahan dan mencari dukungan bagi proyek ini.
Dengan bantuan itu, diharapkan harga lahan tidak akan mahal. "Kita tidak mau harga tanah yang berlebihan," ujarnya.
Lahan
bekas lokasi bom Bali 12 Oktober 2002 memiliki luas 8 are atau 800
meter persegi. Kabar yang beredar menyebutkan, pemilik lahan yang belum
diketahui namanya itu bersedia menjual lahan dengan harga Rp 16 miliar
atau Rp 2 miliar per arenya.
Made Suardika dari Desa Adat Kuta
mengatakan akan sepenuhnya mendukung pembangunan Bali Peach Park. "Kalau
ini terwujud, bisa menambah obyek wisata selain pantai Kuta," katanya.
Hanya
saja, dia meminta proses pembangunan Bali Peace Park harus sesuai
aturan. "Jangan sampai ada masalah. Nanti kita juga yang repot,"
ujarnya.
No comments:
Post a Comment