Katakepo.blogspot.com - Pasar modal belum menjadi industri yang familiar untuk masyarakat
Indonesia. Bahkan, untuk kalangan berpendidikan tinggi sekalipun.
Hanya sekitar 50 persen sarjana yang mengerti soal industri keuangan,
khususnya pasar modal. "Semakin ke bawah pendidikannya, semakin kecil
pemahamannya soal industri keuangan. Saya pikir sekitar 15 persen yang
hanya mengerti," ujar Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D.
Hadad, saat workshop pasar modal, di Bali, Minggu (3/11).
Sehingga wajar jika pertumbuhan pasar modal saat ini masih tertinggal
dibandingkan dengan industri keuangan lainnya, semacam perbankan, di
Indonesia. Ini berbeda dengan pertumbuhan pasar modal di negara maju
yang lebih pesat ketimbang perbankannya.
"Ini mengingat size atau market di pasar modal negara tersebut sangat
besar. Berbeda dengan Indonesia, dimana masalah size atau kapitalilsasi
pasar di pasar modal masih menjadi persoalan yang harus di kembangkan
lagi," kata Muliaman.
Untuk itu, OJK beserta Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan
sosialisasi lebih jauh terkait pemahaman pasar modal. Sehingga ke depan
pasar modal bisa dijadikan sumber pendanaan jangka panjang di luar
perbankan.
"Kondisi ini diharapkan juga ikut mendongkrak jumlah investor pasar
modal lebih banyak lagi dan ada opsi yang bisa dimanfaatkan di pasar
modal terkait pembiayaan jangka panjang," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment