Katakepo.blogspot.com - Pertanyaan: Saya seorang single berpenghasilan Rp 3,8
juta. Saya sudah investasi, tapi saya kurang tahu benar apa tidak cara
yang telah saya jalani.
1. Saya menyisihkan Rp 2,5 juta ke rekening lain. Setelah Rp 10 juta, saya depositokan. Apakah itu langkah benar?
2. Saya sering dengar reksa dana. Saya kurang mengerti apa itu reksa dana dan di mana saya harus beli?
Mantraajus
Salam Mantraajus,
Dari
info Anda, berarti setiap bulan lebih dari 60 persen gaji Anda sisihkan
untuk ditabung. Angka fantastis menurut hemat saya.
Bagi saya,
untuk berhasil dalam pengelolaan finansial, 80 persennya ditentukan oleh
cara dan kebiasaan kita. Sisanya urusan teknis hitung-menghitung. Anda
telah memiliki fondasi karakter yang luar biasa untuk memperoleh
keberhasilan finansial.
Sebelum mulai berinvestasi, sebaiknya
kenali dulu perbedaan antara menabung dan berinvestasi. Konsep
menyisihkan pada tabungan atau deposito adalah salah satu bentuk kita
menabung. Tujuan utamanya memiliki simpanan yang kelak digunakan dalam
jangka waktu pendek atau sebagai dana cadangan.
Biasanya, dana
tabungan ditempatkan pada instrumen berisiko rendah dan mudah dicairkan.
Penuhi tabungan Anda sekitar delapan bulan kebutuhan hidup, setelah itu
mulailah berinvestasi sesuai tujuan keuangan.
Dalam
berinvestasi, kita membeli sebuah instrumen investasi yang nilainya di
bawah harga pasar (undervalue) dengan harapan, saat dijual, harganya
lebih tinggi. Setiap tujuan investasi memiliki jangka waktu berbeda.
Maka pilihan instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan Anda.
Seorang
single biasanya menentukan tujuan bisa jadi perkara pelik. Anak belum
punya, rumah masih nyaman tinggal dengan orang tua atau kos. Inilah
pentingnya kita memiliki visi jangka panjang, bukan hanya hidup untuk
saat ini.
Cara mudah mengatasi kebingungan seperti itu,
pikirkanlah persiapan dana hari tua. Suatu saat kita menjadi uzur dan
tidak lagi produktif bekerja. Padahal kita ingin hidup senyaman
sekarang, sementara pemasukan bulanan sudah terhenti.
Saat
berinvestasi, ada beberapa faktor penting yang harus dicermati: tujuan
berinvestasi, risiko, imbal hasil (return), jangka waktu, dan yang tak
kalah penting adalah literasi Anda terhadap investasi tersebut.
Selain
itu, faktor inflasi mesti jadi pertimbangan. Inilah monster yang
menggerus nilai uang kita. Dari waktu ke waktu, biaya hidup semakin
mahal. Di Indonesia, tingkat inflasi masih terbilang tinggi dibanding
negara lain. Perhatikan saja harga-harga saat ini, seperti bahan
makanan, bbm, atau tarif listrik.
Cobalah bandingkan harga-harga
itu pada lima tahun silam. Nah, bisa terbayang, seperti itulah yang
akan terjadi saat kita pensiun kelak. Harga makin menjulang.
Badan
Pusat Statistik memperkirakan besaran inflasi di kisaran 6 persen.
Realitas di pasar, kenaikan harga barang bisa mencapai 10 persen lebih.
Ongkos parkir saja naik 200 persen dalam waktu 2 tahun.
Celaka
jika instrumen investasi yang kita tahu hanya deposito atau tabungan
bank yang memberi imbal hasil maksimal 5 persen per tahun. Artinya,
nilai uang kita bukannya tambah, tetapi tergerus oleh inflasi. Jadi,
memiliki literasi finansial itu penting, sehingga kita dapat mengetahui
jenis investasi yang bisa memberikan hasil maksimal dalam jangka
panjang.
Terkait pertanyaan Mantraajus, reksa dana merupakan
salah satu instrumen yang memberikan imbal hasil lebih agresif dibanding
deposito. Saya akan membahas mengenai reksa dana secara khusus pada
artikel selanjutnya.
Perlu diingat, investasi tidak terbatas
instrumen aset kertas. Properti, bisnis, dan komoditas juga investasi.
Rumus high risk high return atau makin tinggi imbal hasil yang
diharapkan makin besar pula risikonya, berlaku pada tiap instrumen
investasi.
Risiko terbesar saat kita berinvestasi sering kali
bukan terletak pada produk, tetapi pada diri kita yang tidak mengerti
tentang produk tersebut.
Terlepas dari itu, investasi yang
paling penting adalah berinvestasi pada diri sendiri. Saat kita merasa
masih undervalue dalam hal tertentu, tingkatkan nilai kita dengan terus
menambah potensi diri, sehingga orang lain atau tempat kita bekerja akan
memandang dengan nilai yang semakin bertambah.
To serenity
No comments:
Post a Comment