Katakepo.blogspot.com - Kepala BP Konstruksi Kementerian PU Hedianto mengakui, hingga
saat ini belum banyak insinyur dari Indonesia yang mempunyai sertifikat
internasional. Padahal, sertifikat ini dibutuhkan untuk standarisasi
gaji antara insinyur Indonesia dengan insinyur dari negara lain.
Hedianto menyebut, dari 600.000 insinyur di Indonesia, baru 250 yang
mempunyai sertifikat internasional. Ini yang menyebabkan insinyur
Indonesia dibayar murah ketika bekerja di luar negeri.
"Sudah sertifikasi 250 insinyur sama arsitek. Semuanya 600.000. Kalau
tidak ada sertifikat orang ASEAN melihatnya seperti orang biasa (bukan
insinyur)," kata Hedianto di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).
Menurut Hedianto, sertifikasi ini diperlukan untuk menyetarakan
insinyur Indonesia dengan Malaysia, Thailand, Singapura. Untuk
sertifikasi harus melalui sidang yang digelar 2 bulan sekali. Kemudian
majelis persidangan baru bisa mengeluarkan sertifikat.
"Kita menstandarisasi. Punya Indonesia tidak diakui jika tidak ada
sertifikasi atau uji kompetensi. Sekarang banyak yang belum daripada
yang sudah. Tapi kan engga semua orang mau keluar negeri," tegasnya.
No comments:
Post a Comment