Katakepo.blogspot.com - BENGKULU,Provinsi Bengkulu tidak saja
dikenal sebagai kota kelahiran Fatmawati, istri Proklamator Indonesia,
Soekarno, provinsi ini juga dikenal memiliki beragam sejarah, serta
endemik puspa langka di dunia, seperti anggrek panda, satu-satunya di
dunia, dan juga bunga Rafflesia. Tentu tak lengkap jika mengunjungi
daerah ini tanpa menjumpai bunga terbesar di dunia ini.
Bunga
Rafflesia banyak ditemukan tumbuh di kawasan hutan lindung di Provinsi
Bengkulu, tepatnya di kawasan gunung, Kabupaten Kepahiang, Mukomuko,
Seluma, Lebong, dan Bengkulu Selatan. Terkadang untuk melihat bunga
raksasa ini pengunjung harus menyiapkan fisik dan bekal yang prima,
maklum jalur mendaki bukit dan menuruni lembah akan menjadi tantangan
tersendiri.
Bunga Rafflesia ternyata memiliki empat jenis, ingin
tahu? Berikut ulasannya bersama Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka
(KPPL), Sofian Rafflesia. Jenis pertama, Rafflesia Arnoldi, bunga ini
sangat populer, sangat banyak ditemukan di hutan Bengkulu, paling sering
mekar dan sangat dikenal oleh masyarakat.
"Bunga ini pertama
kali ditemukan oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada 1818
di Desa Pulo Lebar, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan,"
kata Sofian.
Dia melanjutkan, Rafflesia Arnoldi merupakan jenis
terbesar di dunia dengan diameter 70-110 cm. Jenis ini juga dijuluki
juga sebagai patma raksasa dan mendapat predikat sebagai puspa langka
nasional melalui Keppres nomor 4 tahun 1993.
Jenis kedua,
Rafflesia Gadutensis Meijer. Jenis ini dapat ditemukan di sisi barat
pegunungan Bukit Barisan tepatnya di Kabupaten Mukomuko, dan Bengkulu
Utara, memiliki diameter 40-60 cm. Gadutensis berasal dari kata ulu
gadut yaitu satu nama bukit di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan
Bengkulu. Jenis ini digambarkan oleh Meijer 1984, bunga ini pertama kali
ditemukan di Dusun Lama, Desa Talang Baru, Kecamatan Malin Deman,
Kabupaten Mukomuko.
Jenis ketiga adalah Rafflesia Hasselti
Suringar, merupakan jenis rafflesia yang paling cantik. Jenis ini
digambarkan oleh Suringar 1897. Rafflesia ini memiliki pola bercak dan
warna di helai bunga, oleh penduduk lokal jenis ini sering dinamakan
cendawan merah-putih, atau cendawan harimau (Zuhud dkk, 1998). Jenis ini
memiliki diameter 35-70 cm. Jenis ini dapat dijumpai yaitu di
perbatasan antara Ketenong II, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Jenis
Keempat yakni, Rafflesia Bengkulunensis (Agus Susatya, Arianto dan
Mat-salleh 2005). Jenis ini membawa nama Bengkulu untuk menghormati
Bengkulu sebagai lokasi pertama kali jenis ini dideskripsikan. Ini
merupakan jenis baru dari Indonesia dengan diameter 50-55 cm. Mempunyai
sebaran geografis terbatas di lembah Talang Tais atau wilayah Daerah
Aliran Sungai (DAS) Tais, Kabupaten Seluma, terletak di sebelah barat
laut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Dalam catatan
KPPL sepanjang 2013 tercatat tujuh kali bunga rafflesia mekar di
beberapa daerah dengan rentang waktu yang berbeda-beda. Bagaimana,
penasaran untuk mengunjungi bunga rafflesia di tempat asalnya? Bengkulu
merupakan pilihan kunjungan tepat.
No comments:
Post a Comment