Katakepo.blogspot.com - BENGKULU,Sore itu, semburat jingga
mentari berpendar dari balik awan ufuk barat menciptakan pemandangan
sempurna. Waktu beranjak menuju malam. Puluhan pemuda mengambil posisi
dengan bidikan kamera ke arah peraduan matahari di tepian obyek wisata
pantai panjang. Puluhan anak-anak berlarian menyibak sapuan ombak yang
pecah di bibir pantai. Sepoi angin pantai datang bergantian menyapu
wajah dan rambut pengunjung Pantai Jakat, Kota Bengkulu.
Pantai
Jakat merupakan salah satu obyek wisata pantai yang berada pada barisan
obyek wisata pasir putih pantai panjang. Pantai Jakat merupakan salah
satu obyek andalan Provinsi Bengkulu selain bunga Rafflesia dan beberapa
obyek wisata lainnya.
Di sepanjang jalan obyek wisata Pantai
Jakat terdapat puluhan pedagang kaki lima berdiri di atas trotoar dengan
tenda-tenda berwarna beragam. Tenda-tenda itu menawarkan beragam
kuliner jajanan khas pesisir, ada bakar ikan, kelapa muda, bakar jagung,
dan sate ceker atau kaki ayam potong.
Ketika mengunjungi kawasan
ini mata akan terpuaskan dengan suguhan kecantikan laut yang membiru
serta gulungan ombak menuju pantai. Di barisan tenda-tenda makanan
tampak puluhan pengunjung duduk sambil bercengkerama diselingi dengan
mencicipi menu khas kawasan itu.
Sate ceker, di kawasan ini cukup
populer dan diminati pengunjung. Penjual sate ceker tidak hanya ada di
satu tenda tetapi tenda-tenda yang lain juga menjual menu yang sama.
"Sate ceker merupakan kaki ayam kampung yang dimasak dengan cara
dipanggang hingga matang. Selanjutnya dilumuri kuah santan kental,
kunyit, cabai dan beberapa bumbu lain sehingga akan terasa nikmat dan
memanjakan lidah," kata Viola, salah seorang penjual sate ceker di
kawasan tersebut, Kamis (31/10/2013).
Sate ceker layaknya seperti
sate yang lain menggunakan tusuk dari bambu, dan dilumuri dengan kuah
santan dicampur kunyit. Kenikmatan semakin terasa di lidah ketika
komposisi kunyit dan bumbu rahasia lainnya diaduk menjadi satu dalam
piring yang memang disediakan oleh penjual.
Penikmat sate ceker, Dani (24), kepada Kompas.com
mengatakan akan terasa kurang rasanya bila berkunjung ke kawasan
tersebut tanpa mandi air laut dan makan sate ceker. "Sate ceker ini
sangat ngangenin, makanya saya dan keluarga kalau lagi suntuk refreshing ke pantai pasti makannya sate ceker. Sambil melepas mata ke arah pantai, sungguh pengalaman luar biasa," kata Dani.
Meski
hari semakin gelap, jumlah pengunjung bukan berkurang tetapi malah
terus bertambah. Jejeran kendaraan motor dan mobil tampak tersusun
panjang di tepi jalan di dekat tenda-tenda yang menawarkan menu sate
ceker.
Viola mengaku dalam satu hari tidak kurang dari Rp 1,5
juta keuntungan yang mampu diraup apalagi menjelang hari libur terutama
Sabtu dan Minggu. "Pada saat weekend pengunjung makin banyak
dan dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga kaum tua begitu
juga dengan tingkat profesi mulai dari swasta sampai dengan pejabat,"
kata Viola.
Ketika haus menerpa, ada banyak minuman menjanjikan
penghilang dahaga tersedia, kelapa muda, es buah, hingga minuman kaleng
dingin sudah tersedia. "Jika Anda merasa kurang puas dengan pelayanan
kami mohon berikan kritik tapi bila Anda puas tolong sampaikan pada
teman dan rekan Anda ya mas," kata Viola ketika melepas pengunjung yang
hendak pulang usai menikmati sate ceker.
No comments:
Post a Comment