Katakepo.blogspot.com - Seekor Orangutan atau Pongo pygmaeus berjenis kelamin jantan tertembak
senapan angin seorang pemburu. Setelah tertembak di bagian rahang,
Orangutan ini tak berdaya, lalu akhirnya tewas. Sesudah tewas, Orangutan
ini justru dijadikan hidangan lauk pauk warga sekitar.
Peristiwa miris itu terjadi di dekat permukiman warga di Jalan Panca
Bhakti, RT 05, RW 13, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara,
Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Selasa 5 November 2013. “Dari
pada sengsara begini Orangutannya setelah ditembak, lebih baik dimakan
saja. Kalau seandainya masih hidup, Orangutan ini dipelihara,” kata
Igasius Mandor (50), warga setempat.
“Setelah dimasak daging Orangutan ini berwarna hitam. Liat dagingnya.
Orangutannya didapatkan dari seseorang yang lagi berburu di hutan yang
jaraknya satu kilometer saja dari tempat kami ini," katanya. Setelah
dagingnya dimakan, tengkoraknya lalu disimpan, bahkan ada yang dijemur
di atas atap rumahnya.
Peristiwa penembakan orangutan ini karena awalnya pemburu mengira dia
adalah rusa karena bulunya yang berwarna merah bersembunyi di
semak-semak belukar hutan. “Dikira Rusa awalnya, ternyata Orangutan.
Setelah ditembak diam saja,” katanya.
Orangutan itu dibesar sekali. “Mungkin umurnya 20 tahun. Dagingnya udah meliat. Merah warna bulunya."
"Lalu kami kuliti daging orangutan. Dagingnya keras sekali, tapi enak.
Saya dapat bagian kepala orangutan. Kepala orangutan ini dikasih seorang
tetangga," katanya. Igasius pun mengaku memakan daging Orangutan ini.
“Rasanya panas sekali setelah makan Orangutan ini, tapi enak sekali
dagingnya."
Dahulu kata dia, orangutan di wilayah dekat kediamannya masih banyak.
“Sebelum hutannya habis, puluhan sih ada Orangutan di sini. Sarangnya
saja banyak di sini,” katanya. Orangutan yang tewas itu diduga mendekat
ke pemukiman karena hutannya tak ada lagi sehingga mencari makan dekat
pemukiman.
Dulu, saat ada pembukaan hutan di Kapupaten Ketapang, ada juga orangutan
ditangkap dan akhirnya dijadikan santapan lauk pauk. “Jadi, bukan kali
ini saja,” katanya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Siti
Chadidjah Kaniawati, mengaku sudah menurunkan anggotanya ke lapangan. “
Lagi menunggu laporan juga dari anggota kami di lapangan,” katanya
singkat mengomentari isu orangutan dimakan itu.
No comments:
Post a Comment