Katakepo.blogspot.com - BANGKOK, Ada banyak cara yang bisa
dilakukan untuk menikmati Kota Bangkok, Thailand. Seperti kota-kota
wisata lainnya, Bangkok menawarkan ragam pilihan. Misalnya, belanja
suvenir, 'icip-icip' kuliner, jalan-jalan di kuil, wisata alam, pesta di klub malam hingga menonton atraksi 'nyeleneh'.
Kompas.com
yang tengah berada di Bangkok, pekan terakhir di bulan Maret 2014,
tepatnya di kawasan Patpong, salah satu pasar malam terkenal di kota itu
mendapat kesempatan menyaksikan atraksi 'nyeleneh' tersebut. Berawal
dari jalan-jalan di sepanjang jalanan pasar malam hampir mirip dengan
Malioboro, Yogyakarta, kami dihampiri seorang pria paruh baya.
Dengan
bahasa Inggris terbata-bata, ia menyodorkan sehelai kertas laminasi
bertulis 'Ping Pong Show', 'Tiger Show', 'Pussy Show', dan show lain
berikut dengan harga masing-masing jenis pertunjukan. "Only 300 Baht, including beer, come on," ujar dia tanpa kehilangan logat Thailand-nya.
Berbekal
rasa penasaran, dituntunlah kami ke lantai dua tertutup, di antara kios
pedagang. Ruangan minim cahaya memiliki luas sekitar 20 meter persegi
berbentuk segi empat. Dua sisi ruangan diisi deretan sofa yang menempel
tembok dengan meja bulat di depannya. Satu sisi lain terdapat meja bar.
Banyak perempuan berbusana minim berkerumun di sana. Adapun, sisi satu
lainnya diisi dance floor setinggi satu meter.
Namun, rupanya pusat pertunjukan bukanlah di dance floor itu, melainkan di dance floor
lain seluas sekitar 8x8 meter dengan tinggi sama yang berada di
tengah-tengah ruangan. Jarak antara sofa dengan panggung utama, hanya
sekitar dua meter dibatasi keramik ruangan. Di panggung utama, terdapat
empat tiang besi dengan empat penari seksi berpakaian minim. Sementara,
di panggung sebelahnya terdapat dua tiang besi dengan tiga penari.
Dari
pemandu wisata setempat, diketahui bahwa panggung utama itu diisi
sepenuhnya oleh perempuan. Namun, tidak di panggung sebelah, di mana
penarinya adalah 'lady boy'. "Ini Thailand, ada beberapa yang tidak 100
persen wanita," ujar sang pemandu wisata.
Diiringi dentuman musik
genre R'n'B, atraksi di panggung utama dimulai. Seorang wanita
melontarkan bola pingpong dari area sekitar kemaluan ke arah pengunjung
yang sebelumnya masing-masing sudah diberikan bed pingpong. Bola-bola
itu pun bebas dipukul ke arah mana saja. Satu, dua, tiga, empat, lima,
enam, bahkan hingga tujuh buah bola pingpong dilontarkan perempuan
tersebut ke arah penonton. Tepuk tangan dan sambutan panjang mengiringi
atraksi yang benar-benar tak biasa tersebut.
Pertunjukan tak
berhenti hingga di situ. Ada banyak lagi atraksi 'nyeleneh' yang tampil
di panggung utama, misalnya menuliskan nama pengunjung, meniup lilin,
meniup peluit, menembak balon, membuka tutup botol serta masih banyak
atraksi lainnya. "Keterampilan mereka sangat menakjubkan," ujar salah
seorang turis pria asal Belanda yang kebetulan duduk di samping kami.
Wisata Legal
Entah
sejak kapan pertunjukan semacam itu menghiasi sela-sela pasar malam di
Patpong. Tapi, dari pemandu wisata, pertunjukan itu sudah ada sejak 20
tahun lalu, seiring jumlah turisme yang meningkat dari tahun ke tahun.
Apa pun dilakukan pengusaha wisata 'esek-esek' agar bisa bertahan dalam
waktu lama. "Wisata ini legal di Bangkok, dengan bayar sejumlah uang
kepada polisi setempat," ujar sang pemandu wisata.
Alasan Ekonomi
Kompas.com
sempat sedikit berbincang dengan seorang penari seksi di sana. Dengan
dibantu penerjemah, wanita 22 tahun itu mengaku tidak hanya menawarkan
liukan tubuh di panggung. Ia meminta sekitar 1.500 hingga 2.000 baht
untuk pengunjung yang bersedia membawanya bermalam. Ia harus menyetor
500 baht kepada mucikari di sana.
Wanita yang menggeluti dunia
malam Kota Bangkok sejak umur 20 itu mengaku lahir di provinsi lain
Thailand. Ia memutuskan bekerja di atraksi ini demi memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. "Saya sisihkan seberapa tiap bulannya untuk
keluarga di rumah," ujarnya.
Soal berapa uang yang diberikannya,
wanita itu menolak menjawab. Menurutnya, terlalu sensitif menjawab
sejumlah pertanyaan itu. Pertunjukan semacam itu merupakan salah satu
dari banyak wisata yang ditawarkan oleh Bangkok. Sama seperti kota-kota
tujuan para pelancong lainnya, daya tarik tidak hanya ada pada wisata
'terang' semacam berbelanja, wisata alam dan lainnya. Melainkan juga ada
pada wisata 'remang' semacam itu.
No comments:
Post a Comment