Katakepo.blogspot.com - Polisi amankan penjual toko kue kadaluarsa yang mengakibatkan 14 pelajar dan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya,
Jawa Timur, keracunan, Selasa (31/3). Akibat peristiwa itu, tiga
pelajar terpaksa dilarikan ke UGD Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya.
Menurut
Kapolsek Wonocolo, Kompol Noufil Hartono, peristiwa itu terjadi sekitar
pukul 10.30 WIB tadi. Saat itu, seorang siswi kelas X MAN Surabaya,
Mufatun Zahro merayakan ulang tahunnya yang ke 16 di sekolah.
"Kita
dapat laporan dari pihak sekolah tadi. Sekitar pukul 10.30 WIB telah
terjadi keracunan massal akibat memakan kue. Kue ini dibeli untuk
merayakan ulang tahun salah satu pelajar di sekolah tersebut," terang
Noufil di Mapolsek Wonocolo.
Kata Noufil, kue ulang tahun
tersebut, dibeli pada hari Senin kemarin oleh salah satu teman Mufatun
yang bernama Mega. Kue itu dibeli seharga Rp 50 ribu di Toko MUX di
Jalan Ngagel, Surabaya.
"Uang untuk membeli kue itu adalah uang
kas pelajar. Pemilik toko, yang beralamat di Jalan Ngagel Rejo Kidul
Nomor 4/B sudah kita amankan, dan memintai keterangan Mega, yang membeli
kue tersebut," lanjut mantan Kapolsek Rungkut itu.
Selanjutnya,
masih kata Noufil, pada hari Selasanya, kue tar tersebut dibawa Mega ke
sekolah untuk merayakan ulang tahun Mufatun dan dibagi-bagikan ke
seluruh teman dan gurunya.
"Saat kue itu dimakan, mereka
merasakan mual dan pening, kemudian akan muntah. Korban ada 13 pelajar
dan satu guru. Tindakan pertama, korban dilarikan ke Puskesmas Bedul
Merisi. Sebagian sudah sehat, dan tiga orang dirawat di UGD RSI
Surabaya."
Selanjutnya, untuk tindak lanjut, selain meminta
keterangan dari salah satu pelajar yang membeli kue tar tersebut dan
mengamankan si penjual kue, polisi juga menyita sisa kue tar.
"Kuenya akan kita bawa ke Balai POM untuk diteliti. Nanti hasilnya akan ketahuan mengandung racun atau tidak," tandas dia.
Sebelumnya,
14 pelajar kelas X MAN Surabaya dikabarkan keracunan kue tar saat
merayakan ulang tahun ke 16 teman mereka. Kue itu diketahui penuh dengan
jamur. Sayangnya, tak ada yang mengetahuinya dan baru diketahui setelah
mereka menelan kue kadaluarsa tersebut.
Sempat terjadi perang
mulut antara wartawan dan pihak sekolah. Pihak sekolah
menghalang-halangi wartawan yang tengah meliput, dan berdalih tidak
terjadi apa-apa di sekolahnya.
Bahkan, mereka mengaku tak ada
satupun pelajar yang keracunan, hanya sakit biasa. Setelah berhasil
mengusir para awak media, pihak sekolah menutup rapat pintu pagar
sekolah.
No comments:
Post a Comment