Katakepo.blogspot.com - Bogor, Guru Besar Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan
IPB Muladno mengatakan 90 persen populasi sapi jantan lokal yang ada
saat ini harus dimandulkan. Tujuannya memperbaiki kualitas sapi dalam
negeri yang tidak bermartabat.
"Sekitar 90 persen sapi lokal
dimandulkan saja sejak usia tiga bulan. Sisanya 10 persen diamankan
untuk kepentingan reproduksi," kata Muladno saat memperkenalkan gagasan
baru pemandulan jantan nonbibit, Jumat (20/3).
Menurutnya,
pemandulan dilakukan karena kualitas sapi lokal tidak bagus, memiliki
tubuh kecil dan kurus. Kondisi ini karena ternak lokal indonesia belum
memiliki nilai pemuliaan atau estimated breeding value (EBV).
Hal
tersebut tidak seperti sapi Australia yang jelas silsilah keturunannya,
sehingga dapat menghasilkan sapi-sapi unggul. Ia mengatakan EBV sangat
penting untuk pembibitan sapi dan langkah tersebut harus dimulai dari
nol. Namun, usaha pembibitan sapi lokal di Indonesia belum ada.
"Minimal
butuh lima tahun untuk bisa memulai basis data pembibitan sapi lokal
yang memiliki EBV. Selama itu akan menghasilkan data empat generasi,"
katanya.
Menurutnya, kalau langkah tersebut dipertahankan terus,
jumlah bibit sapi lokal akan meningkat, menghasilkan keturunan yang
bagus, sapi akan dibeli dengan harga jual yang bagus dan mekanisme pasar
ikut membaik.
Ia menjelaskan cara pemandulan dilakukan tidak
dengan menghilangkan testis karena kalau testis dipotong sapi tidak akan
laku dijual. Operasi dilakukan dengan memotong saluran vas deferens yang terdapat antara kantung sperma dan testis. Pemotongan ini akan membuat sperma tidak bisa keluar lagi.
No comments:
Post a Comment