Katakepo.blogspot.com - Saat ini banyak ibu yang menggunakan jasa internet untuk mendapatkan
barang-barang kebutuhan sehari-hari, termasuk air susu ibu (ASI).
Terdengar aneh memang, namun hal ini juga ada di Indonesia.
Dikutip dari Mashable (24/03), di berbagai belahan dunia,
mulai bermunculan situs-situs jual beli yang melayani penjualan ASI.
Kabar buruknya, ASI yang dijual via internet diklaim berbahaya oleh
ilmuwan.
Di Amerika dan Inggris, banyak ditemukan bakteri dan virus berbahaya
di ASI yang dijual via internet. Kedua negara itu tercatat sebagai
negara dengan e-commerce penjual ASI terbanyak.
Celakanya, penyakit yang dibawa oleh ASI 'online' itu sangat
mematikan, sebut saja sifilis, hepatitis B dan C. Bahkan, di beberapa
kasus, ASI online mengandung zat kimia seperti narkoba.
"Era digital telah menciptakan sebuah kepercayaan yang bila tidak
diperhatikan lebih seksama bisa berakibat fatal, seperti kasus ini,"
ujar Sarah Steele, ilmuwan London School of Medicine and Dentistry.
Jual beli ASI lebih aman dilakukan di bank ASI atau rumah sakit yang
menyediakannya. Sebelum dijual, ASI akan dites dan disterilkan di lab.
Sayangnya, proses ini membuat harga ASI melambung, sekitar Rp 50 ribu
lebih per ons-nya.
Hal ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab
dengan menjual ASI online. Mereka menjual ASI online dengan harga
setengah dari harga ASI lab. Bahkan, beberapa mencantumkan bukti tes
laboratorium.
No comments:
Post a Comment