Katakepo.blogspot.com -Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta maaf
terkait perkataan kasarnya dalam sebuah wawancara dengan salah satu
stasiun televisi nasional, Rabu, 18 Maret 2015. "Kalau ada yang merasa
tersinggung, atau merasa tak suka perkataan saya membawa bahasa toilet,
saya minta maaf," katanya di Balai Kota, Jumat, 20 Maret 2015.
Ia
terpaksa melontarkan perkataan kasar sebab dia jengah dengan kondisi
masyarakat yang begitu miskin, tapi pejabatnya tak peduli. Bahkan, di
tengah kondisi itu masih saja ada pejabat yang korupsi. "Pejabat nyolong uang
gila-gilaan," katanya. Kelakuan oknum pejabat korup itu dibalut dengan
perilaku mereka yang santun dan lemah lembut. "Santun gaya bahasa
agama."
Tak tahan dengan kondisi itu, kat Ahok,
keluarlah perkataan kasar dari mulutnya. "Kamu muak enggak kira-kira?
Nah itu ungkapan perasaan saya yang sudah enggak tahan. Kalomenurut teman-teman saya, bilang saya masih lumayan keluarin bahasa toilet," ucap dia.
Ahok
juga menjelaskan atas dasar kemarahan itu, ia lantas memutuskan terjun
ke dunia politik. "Saya bisa masuk ke politik karena kemarahan. Saya
sebagai pengusaha enggak mampu menolong rakyat miskin," kata dia.
Ahok
memulai karier politiknya dengan masuk Partai Perhimpunan Indonesia
Baru pada 2004. Dengan partai itu, ia berhasil melenggang menjadi
anggota DPRD Belitung Timur, yang kemudian menjadi bupati daerah itu.
Pada 2008, Ahok pindah ke Partai Golkar. Ia terpilih menjadi anggota DPR
dan duduk di Komisi Pemerintahan.
Empat tahun
kemudian, ia pindah ke Partai Gerindra dan ikut mencalonkan diri pada
pilkada 2012 menjadi wakil gubernur berpasangan dengan Joko Widodo.
Karier politik di Gerindra tak lama, pada 2014 dia mengundurkan diri
karena perbedaan pandangan terkait RUU Pilkada. Di tahun yang sama, Ahok
menggantikan Jokowi sebagai gubernur Jakarta karena Jokowi terpilih
sebagai Presiden.
No comments:
Post a Comment