Katakepo.blogspot.com - Ahli matematika telah mengembangkan serangkaian teori yang dapat membantu orang menemukan pasangan yang sempurna.
Hannah Fry, seorang dosen di Universitas College London dan penulis
buku The Mathematics of Love, menguraikan teori-teorinya di Festival
Sastra Oxford.
Dia mengatakan bahwa memilih pasangan yang sedikit kurang menarik dari Anda bisa membawa keuntungan.
Ini dikenal sebagai Discreet Choice Theory atau Teori Memilih Secara
Hati-hati, di mana memiliki teman yang sedikit kurang menarik dari Anda
akan membuat Anda terlihat lebih menarik bagi pasangan potensial.
"Jika Anda akan memilih pasangan, bertemanlah dengan seseorang yang
semirip mungkin dengan Anda, atau yang sedikit kurang menarik dari
Anda," kata Fry dikutip Dream.co.id dari laman Daily Mail, Selasa 31 Maret 2015.
Teori kedua adalah dengan meningkatkan peluang Anda untuk bertemu
dengan seorang pasangan. Caranya, jangan menutup-nutupi kekurangan yang
dimiliki.
Analisis dari situs kencan telah menunjukkan bahwa bukan yang diberi
nilai 'paling menarik' yang mendapatkan paling banyak tanggapan dari
pengguna lain.
Sebaliknya, orang-orang yang memiliki atribut divided opinion yang justru banyak mendapatkan tanggapan. Orang dengan ciri ini memiliki sesuatu yang membedakan mereka dari yang lainnya.
Pria dengan kepala botak, misalnya, tidak harus mengenakan topi untuk
menutupi kondisinya. Karena ada sebagian wanita yang mungkin tertarik
dengan pria berkepala botak.
Mereka yang kelebihan berat badan juga tidak harus menggunakan foto
editan untuk menyembunyikan apa yang mereka anggap sebagai kekurangan.
Dengan demikian, orang yang memiliki atribut yang lain daripada yang
lain tersebut akan menghadapi persaingan yang sedikit dari mereka yang
memiliki foto profil yang 'sempurna'.
Teori lainnya, Optimal Stopping Period, berguna untuk mencari istri
atau suami. Teori mengatakan seseorang harus segera menyudahi masa
pacaran mereka setelah berjalan 37 persen. Artinya, pasangan tersebut
harus sudah menikah.
Meski mungkin terdengar seperti strategi berisiko, misalnya jika
keduanya gagal hidup langgeng seperti yang diimpikan, namun teori ini
benar-benar digunakan di alam oleh beberapa spesies ikan saat mereka
kawin.
Fry juga menjelaskan bahwa mencari pasangan yang terlihat lebih sehat cenderung akan lebih menarik.
Dan sudah jika menikah, ikuti rumus 'positif': Formula ini, dirancang
oleh psikolog John Gottmann dan ahli matematika James Murray,
memprediksi seberapa positif atau negatif seorang istri dan suami
merespon giliran berikutnya dari percakapan yang dilakukan.
Mereka menemukan bahwa beberapa pasangan sering masuk ke spiral negatif yang pada akhirnya akan berujung pada perceraian.
Pasangan paling sukses adalah yang masing-masing saling memberikan
kesempatan untuk menumpahkan keluhan dan tidak membangun hal-hal sepele
menjadi masalah.
"Cinta, seperti masalah kehidupan lainnya, penuh dengan pola dan matematika adalah tentang belajar pola," kata Fry.
No comments:
Post a Comment