Katakepo.blogspot.com - Manusia akan menangis ketika dihadapkan oleh emosi. Seorang ilmuwan
mengklaim bahwa respons ini adalah sarana untuk mengkomunikasi perasaan
sebelum munculnya bahasa. Hewan lain juga meneteskan air mata, tetapi
itu tidak muncul karena pengaruh emosi.
Michael Trimble, profesor neurologi, menunjukkan bahwa ada satu waktu
air mata berevolusi melampaui komunikasi sederhana sebagai fungsi
biomekanik, yaitu menjaga bola mata agar tetap lembab. Secara biologis,
air mata dibutuhkan untuk menjaga bola mata agar tetap lembab dan
mengandung protein serta zat lain. Ini digunakan supaya bola mata tetap
sehat dan melawan infeksi.
Pada hewan lain, tampaknya air mata mengambil peran sebagai fungsi
biologis. Tetapi pada manusia, menangis mengambil tambahan fungsi yang
lain. Manusia bisa meneteskan air mata sukacita, kemarahan, dan untuk
berbagai macam emosi lainnya. Tapi, paling sering, air mata mencerminkan
kesedihan.
Profesor Trimble dari Universitas College London Institute Neurology
mengatakan fenomena tangisan manusia bersifat komunikasi unik. Sehingga
ia tertarik untuk menyelidikinya. "Manusia menangis karena berbagai
alasan," katanya.
Ia telah menulis sebuah buku baru, Why Humans Like To Cry, yang mencoba
untuk menjelaskan misteri mengapa manusia adalah satu-satunya makhluk
yang meneteskan air mata karena pengaruh emosi. Ia berharap bahwa
karyanya ini akan memberi informasi banyak, khususnya kepada laki-laki
dari keengganan mereka terlihat menangis.
Menangis adalah respons alami terhadap perasaan menderita, tetapi juga
merasakan kasih sayang orang lain. "Kita tak perlu takut terhadap emosi
kita, terutama yang berhubungan dengan kasih sayang. Ini kemampuan kita
untuk merasakan empati," katanya.
Menilai fenomena perspektif ilmu saraf, Profesor Trimble menunjukkan
bahwa menangis dengan melibatkan emosi ini muncul pada manusia sebagai
titik balik terhadap evolusi. Ia percaya bahwa munculnya tangisan
emosional terhubung dengan kesadaran diri dan pengembangan teori pikir.
Ini menyebabkan kesadaran bahwa diri dan orang lain dapat menderita,
merasakan sedih, dan kehilangan.
No comments:
Post a Comment