Katakepo.blogspot.com - Pernahkan Anda merasa lebih sering digigit oleh nyamuk dibanding orang lain? Hal itu mungkin disebabkan oleh faktor gen.
Penelitian sebelumnya menduga, aroma tubuh selama ini memengaruhi
nyamuk tertarik menggigit. Namun, dalam penelitian dari London School of
Hygiene & Tropical Medicine, faktor gen lah yang menentukan nyamuk
tertarik menggigit tubuh manusia atau tidak.
Penelitian ini dibuktikan dengan melibatkan 18 pasang perempuan yang
kembar identik dan 19 pasang perempuan yang tidak kembar identik. Tangan
para responden itu kemudian dimasukkan dalam tabung berbentuk Y yang
telah diisi 20 nyamuk.
Hasilnya, ada kesamaan daya tarik nyamuk yang mengigit pasangan
kembar identik. Sedangkan, pada pasangan yang tidak kembar identik daya
tarik nyamuk berbeda. Hal ini menunjukkan, pada gen yang sama, banyaknya
nyamuk yang mengigit juga sama.
"Ini menunjukkan bahwa sifat menarik atau tidak menarik bagi nyamuk
dikendalikan oleh genetik,” ujar peneliti seperti dilaporkan dalam
jurnal PLoS ONE.
Penelitian ini masih tahap awal dan akan diteliti lebih lanjut.
Ilmuawan berharap penelitian ini dapat membuat para ahli menciptakan
sesuatu yang dapat melindungi tubuh manusia dari gigitan nyamuk.
Untuk menghindari nyamuk, selama ini manusia biasanya mengoleskan losion antinyamuk pada kulit mereka.
Gigitan nyamuk tak sekedar menimbulkan bintik merah pada kulit dan
rasa gatal. Melalui gigitan nyamuk, manusia bisa terkena penyakit
malaria, demam berdarah, hingga chikungunya. Penyakit ini bisa mematikan
jika tidak cepat ditangani dengan baik.
No comments:
Post a Comment