Katakepo.blogspot.com - Staf Forensik di RS Polri Kramatjati Reisa Kartika menilai kematian
Deudeuh Alfisharin alias Mpi (26) aneh. Dia menilai banyak kemungkinan
yang terjadi dari peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh teman kencan
korban yakni Prio Santoso.
"Memang agak aneh ya. Tapi itu harus
dilihat hasil forensik secara keseluruhan. Sebab ada banyak
kemungkinannya, " ujar Reisa yang diwawancarai, Jumat (17/4).
Mantan
Puteri Indonesia ini menjelaskan, jam kematian Mpi yang sebenarnya
memang masih misteri. Karena berdasarkan keterangan pelaku, lanjut dia,
Prio mencekik leher Deudeuh sekitar pukul 20.00 Wib pada Jumat (10/4).
Namun pelaku tidak tahu persis apakah korban sudah tewas atau belum saat
ditinggalkan.
Sedangkan dokter forensik memperkirakan, korban
meninggal 10 jam usai penemuan jenazah pada Sabtu (11/4) pukul 19.00
Wib, setelah rekan-rekannya curiga, Deudeuh tak keluar kamarnya.
"Berarti
ada jeda 13 jam antara pengakuan pelaku membunuh korban dengan waktu
kematian yang diperkirakan dokter. Sehingga ada kemungkinan korban masih
hidup saat tersangka meninggalkannya. Namun karena tak ada pertolongan
dan penanganan, akhirnya meninggal," ujar Reisa.
Reisa juga
memaparkan, bisa saja saat pelaku meninggalkan korban, Deudeuh masih
dalam keadaan koma. Tetapi karena kekurangan oksigen, akhirnya nyawa
Deudeuh tidak dapat ditolong.
"Salah satu hal yang memberatkan
korban yang mungkin membuat korban meninggal yaitu disumpalnya mulut
korban dengan kaus kaki dan kabel roll yang dibelit di leher korban. Hal
itu bisa membuat korban yang tengah koma perlahan jadi kehabisan
oksigen dan meninggal," tuturnya.
Reisa menambahkan, masih ada
hal-hal memberatkan lain, seperti terjadinya pendarahan dalam leher,
lalu apakah ada fraktur di leher korban, atau apakah ada robekan dalam
pembuluh darah korban.
"Makanya harus dilihat hasil forensik secara keseluruhan itu," tutupnya.
No comments:
Post a Comment