Katakepo.blogspot.com - Obat asma dalam bentuk yang dihirup atau inhaler menjadi andalan banyak penderita asma ketika penyakitnya kambuh. Namun, hati-hati bila menggunakan inhaler dalam kondisi terburu-buru.
Bila inhaler
tidak tersimpan dengan baik sebelumnya, bisa jadi benda asing masuk dan
terhirup saat dipakai. Seorang wanita berusia 41 tahun di Australia
mengalami kondisi darurat saat merayakan malam tahun baru. Ia secara
tidak sengaja menghirup salah satu antingnya saat menggunakan inhaler.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Case Reports,
wanita tersebut jelas menderita asma. Saat berada di pesta malam tahun
baru, dirinya mulai merasa serangan mengi. Ia segera merogoh tasnya
untuk mengambil inhaler.
Inhaler miliknya
berguncang saat ia mengambilnya, tetapi ia mengabaikannya dan menganggap
sambungannya hanya longgar. Setelah ia menghirup inhaler,
wanita itu merasakan goresan parah di bagian belakang tenggorokannya. Ia
batuk mengeluarkan darah, mulai merasakan mengi, dan napasnya menjadi
pendek.
"Sayangnya, ia tidak diajari bagaimana mengganti tutup inhaler seusai menggunakannya," ungkap Dr Lucinda Black, penulis utama dari laporan kasus ini sekaligus trainee medis di St Vincent's Hospital di Sydney, Australia.
"Ketika inhaler-nya tak tertutup di dalam tas, sebuah anting yang juga berada di dalam tasnya masuk dan bersarang di dalamnya," lanjutnya.
Anting berbentuk hati tersebut tersangkut di bagian lengkungan dalam inhaler sehingga semakin sulit dilihat. Terlebih lagi, wanita itu tidak tahu bahwa ia harus memeriksa inhaler-nya sebelum digunakan.
Setelah
ambulans membawa wanita tersebut ke rumah sakit, ia memberi tahu dokter
bahwa ia khawatir telah menelan sepotong kertas timah dari bungkus
obatnya dari dalam tas. Dokter kemudian menjalankan sinar-x di dada dan
melihat ketidaknormalan secara langsung.
"Benda asing tersebut tampak konsisten seperti sebuah anting," ujar Blake.
Akhirnya CT-scan
mengonfirmasi temuannya, menunjukkan bahwa anting tersangkut di dalam
bronkus kanan, salah satu dari dua saluran utama dari trakea
(tenggorokan) menuju paru-paru.
Dokter mengobatinya dengan
antibiotik untuk mencegah infeksi. Ia juga melakukan bronkoskopi, yakni
memasukkan alat tipis dan fleksibel dengan sebuah kamera ke dalam
tenggorokannya untuk memeriksa bronkus dan mengambil antingnya.
Menariknya,
ia menemukan lendir berjumlah banyak di sekitar anting, yang tampak
sebagai upaya tubuh mengusir benda asing yang masuk. Jika anting itu tak
segera diambil, benda itu akan melekat di bronkus.
Beruntung, wanita ini pulih sepenuhnya, dan menjadi semakin hati-hati ketika menutup inhaler-nya. Akan tetapi, wanita itu sebenarnya tidak sendirian. Perlu edukasi lebih untuk mengajari para pasien bagaimana menyimpan inhaler mereka dengan baik.
"Pasien perlu dijelaskan tentang pentingnya menutup kembali tutup inhaler, mengajari bagaimana memeriksa inhaler
sepenuhnya untuk memastikan bahwa tidak ada benda asing yang tersangkut
dan mendidik mereka tentang potensi bahaya menghirup benda asing,"
terang Blake.
Di lain sisi, beberapa merek inhaler baru telah disertakan dengan tutup yang menempel sehingga dapat membantu orang menghindari masalah seperti ini.
"Sangat
jarang mendengar orang menghirup sesuatu sebesar dan sekeras anting,"
ungkap Dr Brahim Ardolic, kepala medis darurat di Staten Island
University Hospital, Amerika Serikat, yang tidak ikut serta dalam kasus
pasien di Australia tersebut.
"Tetapi, tidak lazim bagi orang-orang untuk membiarkan inhaler mereka terbuka di dalam kantong atau tas, kemudian tidak sengaja menghirup benang atau benda lainnya yang tersangkut di dalam inhaler," lanjutnya.
Selain berpotensi kemasukan benda asing, menyimpan inhaler tanpa tutupnya dapat memicu paparan bakteri. "Sejujurnya, jika inhaler Anda tidak tertutup, jangan gunakan itu," pungkas Ardolic.
No comments:
Post a Comment