Katakepo.blogspot.com - Beras yang berwarna putih bersih lebih disukai konsumen karena
dianggap bermutu tinggi. Namun berhati-hatilah karena warna putih
tersebut belum tentu berasal dari warna alami. Saat ini, beberapa
produsen nakal menambahkan pemutih pada beras agar terlihat lebih
menarik.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Agustin
Kusumayati mengatakan, terlalu sering konsumsi makanan yang diberi
pewarna dapat menyebabkan seseorang terkena kanker.
“Umumnya kalau makanan pakai zat tambahan itu ujungnya berupa
keganasan, kanker di berbagai tempat,” ujar Agustin dalam diskusi
keamanan pangan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu
(1/4/2015).
Menurut Agustin, sulit membedakan beras yang diberi pemutih maupun
tidak. Untuk itu, perlu waspada terhadap beras yang bewarna putih
bersih. Selain diberi pemutih, ada pula beras yang diberi pewangi.
Padahal, makanan dan minuman yang dipergunakan untuk masyarakat harus didasarkan pada standar dan persyaratan kesehatan.
Hal senada dikatakan Kasubdit Penerapan dan Pengawasan Keamanan
Pangan Kementerian Pertanian Ita Munardini. Menurut dia, saat ini banyak
beras yang putih dan wangi tidak alami.
“Jangan bangga dulu makan beras putih dan wangi. Bisa jadi ditambah pewangi dan pemutih,” kata dia.
Ita mengatakan, Kementerian Pertanian mengeluarkan nomor registrasi
untuk pangan hasil pertanian dengan melihat revitalisasi penggilingan
padi atau (rice milling unit/RMU).
“Konsumen apabila ingin mengonsumsi beras harus melihat nomor
registrasi yang dikeluarkan Kementan. Kalau warung-warung memang belum
ada. Semua tergantung pilihan konsumen,” kata dia.
Menurut Ita, untuk mengatasi keamanan pangan perlu melibatkan banyak pihak dan lintas sektor.
No comments:
Post a Comment