"Kantornya adalah gudang raksasa yang dipenuhi dengan model-model kayu buatan tangan," ujar Katibak seperti dikutip dari interiordesign.net.
Ia melanjutkan, tim Gehry dipehuhi oleh orang-orang yang sangat berbakat serta mencintai apa yang mereka lakukan. Hal ini, kata Katibak, mengingatkan dia kepada Facebook.
Katibak yakin, Gehry adalah orang yang bisa diandalkan untuk membangun markas besar Facebook.
Awalnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg enggan menyewa Gehry untuk merancang markas seluas 40.000 meter persegi yang baru. Zuckeberg menyebut rancangan proyek Gehry terlalu mahal dan Gehry tidak mampu menyampaikan pesan budaya di Facebook pada rancangannya.
Meski begitu, Gehry tidak terpengaruh atas sentimen tersebut. Maestro arsitektur tersebut justru tetap mengajukan tawarannya dengan rancangan yang mampu mengurangi keseluruhan konstruksi bangunan. Gehry juga menawarkan rancangan yang mampu mengurangi waktu terbuang karena perencanaan buruk seiring pengembangan proyek besar seperti markas Facebook.
Atas tawaran tersebut, Gehry mampu meyakinkan Zuckerberg dan timnya, bahwa ia adalah orang yang tepat untuk proyek tersebut. Bekerja sama dengan tim Facebook, Gehry tiba pada desain akhir yang secara bulat disetujui oleh dewan kota.
"Facebook mengatakan kepada kami bahwa mereka menginginkan bangunan yang anonim, bangunan yang bisa berbaur dengan lingkungan," kata mitra Gehry, Craig Webb, mengenai desain akhir markas baru Facebook.
Desain bangunan tidak didominasi oleh keinginan Gehry, tetapi menyesuaikan fungsi ruang utama dan budaya kantor Facebook. Dibangun di atas tanah seluas 22 hektar, markas baru Facebook memamerkan sebuah taman atap besar dan ruang rehat unik dengan semangat kolaborasi perusahaan.
Sementara itu, Facebook baru-baru ini mengungkapkan rencana baru untuk pembangunan dua gedung perkantoran di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang dipelopori oleh Gehry. Bangunan ini disebut-sebut memiliki tampilan yang sama dengan markas baru Facebook.
No comments:
Post a Comment