Katakepo.blogspot.com - Terdakwa kasus mutilasi Benget Situmorang batal mendengar vonis majelis hakim. Benget meninggal sebelum mendengar voni tentang kasus mutilasi yang dia lakukan terhadap sang istri.
Tragisnya, Benget meninggal karena sakit di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang. Meski sudah sakit sejak lama, Benget tidak pernah mendapat perawatan, padahal di dalam kompleks Lapas Cipinang terdapat klinik Pengayom. Selama ditahan di Rutan, Benget sudah sakit-sakitan, tetapi tidak petugas yang membawanya berobat ke klinik.
Kini banyak pihak yang menyebut Rutan Cipinang sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kematian Benget. Kasus kematian Benget pun semakin menambah panjang deretan kebobrokan sistem di Lembaga Pemasyarakatan.
Berikut lima kisah kebobrokan lembaga pemasyarakatan:
1. Cerita ruangan pesta seks di Lapas Cipinang
Pengakuan model cantik Vanny Rossyane (22) mengenai kebobrokan di
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seolah tidak banyak mengejutkan publik.
Padahal apa yang disampaikan Vanny sungguh mencengangkan. Namun apa yang
disampaikan Vanny seolah sudah menjadi rahasia umum.
Vanny mengungkapkan apa yang sering dia lakukan bersama Freddy Budiman, terdakwa yang selama ini dijuluki gembong narkoba yang divonis hukuman mati itu di Lapas Narkotika Cipinang. Vanny mengaku rutin tiga kali seminggu bertemu Freddy di ruang khusus yang dilengkapi TV dan sofa empuk di Lapas Narkotika Cipinang.
Di ruangan itu, Vanny mengaku sering melakukan pesta sabu hingga pesta seks dengan Freddy. Dari pengakuan Vanny, Freddy juga memiliki 5 handphone berbagai merek dan leluasa menjalankan bisnisnya dari balik jeruji besi.
Meski di dalam penjara, tetapi bagi Freddy Budiman dirinya tak ubahnya berada di dalam hotel.
Vanny mengungkapkan apa yang sering dia lakukan bersama Freddy Budiman, terdakwa yang selama ini dijuluki gembong narkoba yang divonis hukuman mati itu di Lapas Narkotika Cipinang. Vanny mengaku rutin tiga kali seminggu bertemu Freddy di ruang khusus yang dilengkapi TV dan sofa empuk di Lapas Narkotika Cipinang.
Di ruangan itu, Vanny mengaku sering melakukan pesta sabu hingga pesta seks dengan Freddy. Dari pengakuan Vanny, Freddy juga memiliki 5 handphone berbagai merek dan leluasa menjalankan bisnisnya dari balik jeruji besi.
Meski di dalam penjara, tetapi bagi Freddy Budiman dirinya tak ubahnya berada di dalam hotel.
2. Kisah pabrik narkoba di Lapas Narkotika Cipinang
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dan jajarannya didampingi
aparat dari Direktorat IV Narkotika Mabes Polri melakukan sidak di LP
Narkotika Cipinang. Hasilnya cukup mencengangkan, ditemukan sejumlah
bahan-bahan dan alat pembuat sabu.
Sidak dilakukan Selasa (6/8) sore dan berlangsung hingga malam ini. Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Pol Arman Depari tampak hadir di lokasi dan pejabat sementara Kalapas M Alisjahbana, dan Kepala Pengamanan LP Cipinang Sohiburrahman.
Sejumlah barang yang ditemukan berupa prekursor (bahan pembuat sabu) 8 plastik berupa red fosfor, kristal hitam, dan alat pembuat sabu. Ditemukan juga kartu sim card, handphone, charger HP, ATM, dan buku tabungan BCA.
"Kita buka semua, kami punya tekad bersama. Kepolisian, Kemenkum HAM, BNN," kata Amir Syamsuddin kala itu.
Amir menambahkan, benda-benda itu disamarkan dan disembunyikan di ruangan yang biasa digunakan para napi untuk kegiatan perbengkelan.
Dari hasil pemeriksaan, pabrik sabu-sabu tersebut ternyata milik Freddy Budiman, si gembong narkoba yang telah dijatuhi hukuman mati.
Sidak dilakukan Selasa (6/8) sore dan berlangsung hingga malam ini. Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Pol Arman Depari tampak hadir di lokasi dan pejabat sementara Kalapas M Alisjahbana, dan Kepala Pengamanan LP Cipinang Sohiburrahman.
Sejumlah barang yang ditemukan berupa prekursor (bahan pembuat sabu) 8 plastik berupa red fosfor, kristal hitam, dan alat pembuat sabu. Ditemukan juga kartu sim card, handphone, charger HP, ATM, dan buku tabungan BCA.
"Kita buka semua, kami punya tekad bersama. Kepolisian, Kemenkum HAM, BNN," kata Amir Syamsuddin kala itu.
Amir menambahkan, benda-benda itu disamarkan dan disembunyikan di ruangan yang biasa digunakan para napi untuk kegiatan perbengkelan.
Dari hasil pemeriksaan, pabrik sabu-sabu tersebut ternyata milik Freddy Budiman, si gembong narkoba yang telah dijatuhi hukuman mati.
3. Cerita tahanan yang ditukar di Lapas Bojonegoro
Cerita mencengangkan lainnya datang dari Lapas Bojonegoro. Seorang
tahanan bernama Kasiem memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada Karni.
Dengan uang tersebut, Karni lalu rela menggantikan posisi Kasiem di
penjara.
Kasus ini terbongkar saat tetangga Kasiem membesuknya, namun yang dia temui ternyata Kasiem palsu alias Karni. Kasus ini pun meledak dan segera ditelusuri.
Namun Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro Wahyudi yang paling bertanggungjawab dalam kasus ini urung dicopot dari jabatannya. Dia hanya diberi teguran ringan.
Kasus ini terbongkar saat tetangga Kasiem membesuknya, namun yang dia temui ternyata Kasiem palsu alias Karni. Kasus ini pun meledak dan segera ditelusuri.
Namun Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro Wahyudi yang paling bertanggungjawab dalam kasus ini urung dicopot dari jabatannya. Dia hanya diberi teguran ringan.
4. Bentrok dan kerusuhan di Lapas
Bentrok sesama napi atau kerusuhan juga sering terjadi di dalam Lapas atau Rutan. Terkadang persoalan sepele jadi pemicunya.
Salah satu kasus yang paling besar terjadi Lapas Tanjung Gusta Medan pada 12 Juli lalu. Ribuan narapidana ngamuk dan membakar Lapas.
Dalam kejadian tersebut lima orang dilaporkan tewas dan ratusan narapidana kabur. Mati listrik dan air diduga menjadi penyebab kerusuhan.
Salah satu kasus yang paling besar terjadi Lapas Tanjung Gusta Medan pada 12 Juli lalu. Ribuan narapidana ngamuk dan membakar Lapas.
Dalam kejadian tersebut lima orang dilaporkan tewas dan ratusan narapidana kabur. Mati listrik dan air diduga menjadi penyebab kerusuhan.
5. Sipir pun ikut pesta sabu di Lapas
Usai membongkar pabrik sabu di Lapas Cipinang, Menkum HAM Amir
Syamsuddin langsung melakukan tes urine kepada petugas sipir. Hasilnya
lima anggota pengamanan Lapas Cipinang terbukti mengonsumsi sabu.
Kasus serupa juga terjadi di Rutan Kelas IIB Lhoknga, Aceh. Dua sipir dan satu narapidana kedapatan sedang pesta sabu di dalam Rutan pada 12 September lalu.
Di Lapas Lampung dua sipir juga dicokok lantaran sedang pesta sabu.
Kasus serupa juga terjadi di Rutan Kelas IIB Lhoknga, Aceh. Dua sipir dan satu narapidana kedapatan sedang pesta sabu di dalam Rutan pada 12 September lalu.
Di Lapas Lampung dua sipir juga dicokok lantaran sedang pesta sabu.
0 comments:
Post a Comment