Tuesday, October 1, 2013

Soal penerbangan perintis, Dahlan lebih pro Garuda dari Merpati

Katakepo.blogspot.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan lebih mengandalkan proyek pembukaan jalur penerbangan ke daerah terpencil pada Garuda Indonesia dan tidak menunjuk Merpati Nusantara.
Menurut dia, ini karena masalah yang dihadapi Merpati terlalu mendalam dan belum akan selesai dalam waktu dekat.
"Kalau ditunjuk Merpati, problemnya masih sangat mendalam tentang utang Rp 6,5 triliun. Dia tidak akan berkembang kalau utangnya belum direstrukturisasi," ujar Dahlan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (1/10).
Dahlan mengatakan, Merpati masih harus memprioritaskan perhatian pada penyelesaian utang tersebut. Dahlan mengungkapkan bahwa belum ada tanda awal perbaikan hingga kini di tubuh Merpati dan karenanya masih harus berjuang.
"Jadi, prioritas Merpati restrukturisasi utangnya dulu. Progresnya masih belum ada, masih harus berjuang," ungkap Dahlan.
Dahlan menambahkan, proses restrukturisasi itu harus dijalankan Merpati dengan mandiri. "Tidak ada bantuan dari pemerintah,"pungkas dia.
Sebelumnya, melalui surat bernomor SK-317/MBU/2013, Dahlan mengganti sejumlah direksi Merpati diantaranya mencopot Rudy Setyopurnomo dari kursi Direktur Utama Merpati.
Selain itu, dia juga melengserkan empat direktur lainnya, yakni, Direktur Niaga Sutan Banuara, Direktur Keuangan dan Administrasi Doni Suherman. Kemudian, Direktur Operasi Denny Satrio Trihandoko dan Direktur Teknik Priharyono sebagai Direktur Teknik.
Saat ini, Dahlan sudah mengangkat Captain Asep Eka Nugraha untuk mengisi kursi dirut. Asep sendiri adalah mantan Direktur Operasi Merpati. Meski sudah merombak jajaran direksi, Dahlan tidak berharap banyak dengan kehidupan Merpati.
Sekretaris Perusahaan Merpati Herry Saptanto mengungkapkan walaupun Dahlan telah mengganti dan merombak jajaran direksi, hingga akhir tahun ini dipastikan tidak akan ada perubahan pada rencana bisnis. Direksi Merpati di bawah komando Asep Eka Nugraha akan fokus pada pembenahan.
"Saat ini kita sepertinya sedang difokuskan ke perbaikan. Business plan direksi yang baru menjalankan business plan yang lama, karena ada RKAP, dan ini disahkan pemegang saham pada awal tahun. Hingga akhir tahun kemungkinan tidak berubah," ucap Herry.

0 comments:

Post a Comment