Katakepo.blogspot.com - Pekan lalu sejagat dikejutkan dengan ulah sekitar 15 orang mengaku anggota Al Shabaab mengebom pusat perbelanjaan Westgate di Ibu Kota Nairobi, Kenya. Mereka salah satu sayap Al-Qaidah yang besar, tumbuh, dan berkembang di Somalia.
Menurut data the Daily Telegraph (2011), operasi perekrutan anggota Al-Qaidah di wilayah Afrika terjadi secara masif. Mereka melakukan sejumlah penyerangan di Afrika Utara serta bertanggung jawab atas perang sipil di Eritrea. Mengatasnamakan diri muslim beraliran Salafi, Al-Qaidah menjadi ekstremis mengembangkan doktrin pada pertempuran dan terorisme.
Mereka mulai besar sejak 2002 dan menebarkan teror di Aljazair, Prancis, Amerika Serikat, serta Spanyol menjadi target utama dalam program jihad salah kaprah. Kelompok ini telah mendapat cap teroris sejagat dari Uni Eropa dan barat.
Pada Februari tahun lalu, Al Shabaab, pelaku pengeboman pusat perbelanjaan Westgate di Ibu Kota Nairobi, Kenya, telah bersumpah janji memperketat hubungan mereka dengan Al-Qaidah. Mereka juga akan setia pada pemimpinnya bernama Ayman al-Zawahiri.
Militan Islam ini mengendalikan Somalia selatan setelah sekian lama. Mereka yakin akan semakin solid di bawah naungan dan arahan al-Zawahiri terutama sekali setelah Amerika membombardir sarang utama Al-Qaidah di Afghanistan dan sebagian wilayah Pakistan berujung dengan tewasnya pemimpin besar mereka, Usamah Bin Ladin.
"Atas nama prajurit kami akan menjadi martir dalam jihad serta mati syahid bersama-sama imam kami, Usamah," mereka bersumpah setia demikian.
Dengan Al Shabaab menguasai Somalia mereka menerapkan syariah Islam secara sembarangan. Memperlakukan hukum biadab atas nama Tuhan, sampai menggantung para lelaki yang menonton siaran bola di televisi. Demikian pula hal sama diterapkan di Sudan dan sejumlah negara Afrika lain. Benua hitam semakin gelap dengan runtukan. Hanya keajaiban mampu membalikkan kemiskinan kemanusiaan di sana sebab salah kaprah dalam menafsirkan keyakinan.
0 comments:
Post a Comment