Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Peristiwa pencurian yang terjadi
di Museum Nasional dinilai sangat memprihatinkan. Pasalnya, Masyarakat
Advokasi Warisan Budaya (Madya) mencatat, sudah lima kali museum yang
dikenal dengan nama Museum Gajah itu dibobol maling.
"Hilangnya
koleksi emas dari Museum Nasional pada tanggal 11 September 2013 lalu
merupakan kasus yang terjadi kelima kalinya," kata Koordinator Madya,
Jhohannes Marbun dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat (13/9/2013).
Marbun
menjelaskan, pencurian benda bersejarah di Museum Nasional pertama kali
dilakukan oleh kelompok pimpinan Kusni Kasdut pada tahun 1960-an. Saat
menjalankan aksinya, kata Marbun, Kusni Kasdut menggunakan sebuah mobil
dan mengenakan seragam polisi. Kelompok Kusni berhasil membawa sejumlah
barang bersejarah dari dalam Museum Nasional setelah sebelumnya
melumpuhkan penjaga.
Marbun melanjutkan, kasus pencurian di
museum tersebut kembali terjadi pada tahun 1979. Saat itu, sejumlah
koleksi uang logam bersejarah raib digondol pencuri.
"Ketiga, pencurian koleksi keramik senilai Rp 1,5 miliar dan belum terungkap sampai saat ini," ujar Marbun.
Pada tahun 1996, Museum Nasional kembali dibobol untuk keempat kalinya.
Saat
itu, koleksi lukisan karya Basoeki Abdullah, Raden Saleh, dan Affandi
raib digondol pencuri. Meski begitu, koleksi lukisan tersebut akhirnya
dikembalikan kepada negara setelah diketahui keberadaannya di Balai
Lelang Christy, Singapura.
"Dan terakhir, kasus yang baru saja
terjadi pada tanggal 11 September 2013 yang lalu, yaitu hilangnya empat
koleksi emas," tandasnya.
Untuk diketahui, Museum Nasional,
Jakarta, kehilangan empat koleksinya berupa artefak yang terbuat dari
emas pada Rabu (11/9/2013), sekitar pukul 09.00. Namun, pengelola Museum
Nasional baru melaporkan kejadian tersebut pada Kamis (12/9/2013).
Keempat
artefak tersebut terletak di dalam satu buah lemari kaca yang berada di
ruang Kasana lantai dua gedung lama museum terbesar di Asia Tenggara
itu. Keempat artefak tersebut berukuran relatif kecil.
"Kemarin
Museum Nasional kehilangan empat koleksinya, berupa lempeng emas temuan
abad ke-18 oleh Belanda. Seluruhnya merupakan peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi," kata Kacung Marijan, Pelaksana
Tugas Dirjen Kebudayaan, Kamis (12/9/2013).
Berikut keempat artefak yang hilang tersebut.
1.
Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, merupakan peninggalan dari Kerajaan
Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi. Ditemukan di Jalatunda, Mojokerto,
Jawa Timur. Artefak ini berbentuk naga dalam posisi melingkar. Pada
kepala naga tersebut terdapat mahkota. Artefak berukuran panjang 5,6
sentimeter dan lebar 5 sentimeter ini terbuat dari lempengan emas tipis
yang dipukul-pukul dan kemudian dipotong sehingga membentuk seekor naga.
2. Lempeng Bulan Sabit Beraksara, ditemukan di Patirthan
Jalatunda, Mojokerto, Jawa Timur, merupakan peninggalan Kerajaan Mataram
Kuno pada abad ke-10 Masehi. Benda yang mempunyai panjang 8 sentimeter
dan lebar 5,5 sentimeter ini berbentuk seperti bulan sabit berbahan
emas. Di kedua ujung benda tersebut terdapat deretan empat buah segitiga
runcing yang sangat kecil. Deretan segitiga tersebut terlihat seperti
cakar.
3. Wadah Bertutup (Cepuk), benda yang merupakan
peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada akhir abad ke-10 Masehi ini
ditemukan di Patirthan Jalatunda, Mojokerto, Jawa Timur. Benda dengan
diameter 6,5 sentimeter dan tinggi 6,5 sentimeter ini berbentuk seperti
dandang bertutup tanpa pegangan yang berukuran sangat kecil. Permukaan
benda tersebut tidak rata dan bagian dasarnya sedikit cembung. Tutupnya
berbentuk bundar dan terdapat pegangan tutup yang berbentuk bulatan
seperti stupa dan berongga, serta terdapat goresan yang melingkari
pegangan tutup.
4. Lempeng Harihara, benda dengan panjang 10,5
sentimeter dan lebar 3,5 sentimeter ini berbahan emas dan perak. Sampai
saat ini, belum diketahui dari peninggalan siapa benda yang ditemukan di
Belahan, Penanggungan, Jawa Timur, ini. Lembaran ini melukiskan arca
Harihara yang berdiri di atas bantalan teratai ganda. Rambut arca
tersebut ditata meruncing ke atas diikat dengan hiasan rambut berbentuk
bunga mekar. Letak kedua tangannya di depan perut. Sinar kedewaan berada
di belakang kepala berbentuk oval, berhiaskan motif lidah api.
No comments:
Post a Comment