Katakepo.blogspot.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi beraktivitas dalam beberapa
tahun ke depan. Hadirnya MEA diprediksi membuat tingkat persaingan
antar pelaku industri semakin ketat lantaran tidak adanya hambatan dalam
berusaha.
Persaingan itu akan dirasakan oleh semua pelaku industri termasuk
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM). Ditakutkan, para pelaku UMKM ini
akan tergerus lantaran kalah bersaing dengan pelaku industri skala
besar. Padahal, UMKM dinilai sebagai sektor ekonomi yang memiliki
karakter yang khas karena mengandung unsur kreativitas, lokalitas, dan
keberagaman.
Melihat hal itu, UMKM diminta untuk terus memperkuat daya saing,
salah satunya dengan cara brand building agar dapat bersaing dengan
produk-produk yang telah lebih dulu dikenal.
"Saat ini tantangan terbesar dari UMKM di Indonesia adalah
meningkatkan daya saing mereka melalui proses brand building," ujar
Pakar Marketing Yuswohadi dalam peluncuran Komunitas Memberi di Gedung
PPM Managemen, Jakarta, Rabu (18/9).
Namun demikian, Yuswohadi mengeluhkan kondisi UMKM saat ini tidak
seperti bayangan idealnya yang diharapkan mampu bersaing dengan produk
multinasional. Untuk itu dia menyarankan agar UMKM membangun brandingnya
dengan karakteristik lokal.
"Kebanyakan UMKM ini memiliki mimpi yang terlalu muluk, bisa
menyaingi produk industri multinasional. Kita hanya bisa melawan dengan
standar lokalitas. Indonesia punya potensi luar biasa di aspek lokalitas
dan keberagaman," ungkap Yuswohadi.
No comments:
Post a Comment