Wednesday, September 18, 2013

Hadapi persaingan MEA 2015, UMKM harus jual aspek lokalitas

Katakepo.blogspot.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi beraktivitas dalam beberapa tahun ke depan. Hadirnya MEA diprediksi membuat tingkat persaingan antar pelaku industri semakin ketat lantaran tidak adanya hambatan dalam berusaha.
Persaingan itu akan dirasakan oleh semua pelaku industri termasuk Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM). Ditakutkan, para pelaku UMKM ini akan tergerus lantaran kalah bersaing dengan pelaku industri skala besar. Padahal, UMKM dinilai sebagai sektor ekonomi yang memiliki karakter yang khas karena mengandung unsur kreativitas, lokalitas, dan keberagaman.
Melihat hal itu, UMKM diminta untuk terus memperkuat daya saing, salah satunya dengan cara brand building agar dapat bersaing dengan produk-produk yang telah lebih dulu dikenal.
"Saat ini tantangan terbesar dari UMKM di Indonesia adalah meningkatkan daya saing mereka melalui proses brand building," ujar Pakar Marketing Yuswohadi dalam peluncuran Komunitas Memberi di Gedung PPM Managemen, Jakarta, Rabu (18/9).
Namun demikian, Yuswohadi mengeluhkan kondisi UMKM saat ini tidak seperti bayangan idealnya yang diharapkan mampu bersaing dengan produk multinasional. Untuk itu dia menyarankan agar UMKM membangun brandingnya dengan karakteristik lokal.
"Kebanyakan UMKM ini memiliki mimpi yang terlalu muluk, bisa menyaingi produk industri multinasional. Kita hanya bisa melawan dengan standar lokalitas. Indonesia punya potensi luar biasa di aspek lokalitas dan keberagaman," ungkap Yuswohadi.

No comments:

Post a Comment