Katakepo.blogspot.com -Tokyo akhirnya terpilih sebagai tuan rumah
penyelenggara perhelatan olahraga akbar Olimpiade 2020. Kepastian ini
diumumkan Ketua IOC Jacque Rogge, pada Minggu (8/9/2013) di Buenos
Aires, Argentina.
Sebelum pengumuman, Tokyo telah berencana membangun perkampungan atlet terbesar sepanjang 42 tahun terakhir. Kompleks
hunian untuk olahragawan sejagat raya tersebut akan menelan dana
sekitar 985 juta dollar AS (Rp 10 triliun) dan menempati area seluas 44
hektar, persis di sebelah Tokyo Bay.
Kenichi Kimura, pejabat keuangan Pemerintah Metropolitan Tokyo akan mengalokasikan 153,9 miliar yen (Rp 15,6 triliun) untuk konstruksi baru dan renovasi di 11 lokasi.
Luas lahan perkampungan atlet ini
28 persen lebih besar dari Disneyland Park di California dan akan
menjadi yang terbesar di Tokyo sejak tahun 1971 ketika sebuah proyek
perumahan skala kota, Tama New Town, dibangun di pinggiran barat ibu
kota.
Selain
membangun perkampungan atlet, Tokyo juga menggarap stadion modern
berkapasitas 80.000 tempat duduk dengan atap yang bisa dibuka-tutup
secara otomatis. Perancangnya adalah Zaha Hadid yang merupakan arsitek
kenamaan peraih Pritzker Architecture Prize.
Stadion olimpiade
ini dikerjakan di atas situs stadion Olimpiade Nasional 1964 yang akan
dibongkar segera setelah Tokyo terpilih menjadi tuan rumah. Oleh karena
itu, pada saatnya nanti, ketika pekerjaan konstruksi stadion ini rampung
pada 2018, dapat digunakan sebagai venue Piala Dunia Rugbi 2019, sebelum Olimpiade 2020 digelar.
Bagaimana bentuk stadion senilai 839 juta poundsterling (Rp 14,6 triliun) tersebut? Mari kita ulas lebih dalam.
National
Stadium Tokyo sangat ramping, bentuk strukturnya memanjang, dengan
garis yang mengalir tertutup oleh membran transparan. Secara umum,
rancangan Hadid ini dianggap sangat dinamis dan futuristik serta dapat
merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan Jepang kepada dunia.
"Saya
yakin, stadion ini akan menjadi tempat suci untuk olahraga dunia dalam
100 tahun ke depan," kata Ketua Panel Seleksi, Tadao Ando.
Menurut
Hadid, merancang Stadion Nasional baru Jepang merupakan sebuah
kehormatan. Sebelum merancangnya, Hadid melakukan penelitian selama tiga
dekade tentang arsitektur dan urbanisme Jepang.
"Stadion
ini akan menjadi bagian integral dari 'kain perkotaan' Tokyo. Ia
terlibat langsung dengan lingkungan sekitarnya untuk menghubungkan dan
mengukir bentuk elegan dari desain," katanya.
Stadion Nasional berbentuk unik, ringan, dan kohesif, serta dapat mendefinisikan siluet yang menyatu dengan kota. Perimeter
stadion akan menjadi jembatan sekaligus ruang pameran berkelanjutan
sehingga menciptakan sebuah perjalanan baru yang menarik bagi
pengunjung.
No comments:
Post a Comment